Layani Satu Tamu Per Hari, Restoran Unik Ini Ada di Swedia

Sudah rindu makan di restoran? Sekarang mungkin bukan waktu yang tepat untuk berkumpul dan bersantap bersama teman di rumah makan. Apalagi, banyak restoran yang juga sudah tidak menerima layanan makan di tempat. Tidak sedikit juga restoran yang terpaksa tutup karena pandemi virus corona ini. Namun di Swedia, pasangan suami-istri Rasmus Persson dan Linda Karlsson malah membuka restoran baru dengan konsep unik yang benar-benar menerapkan social distancing.

Restoran Bord för En, yang bila diartikan bermakna Meja untuk Satu Orang, akan mulai melayani pengunjung dari 10 Mei hingga 1 Agustus mendatang. Sesuai namanya, restoran ini hanya memiliki satu meja bertaplak putih dan satu kursi yang ditata di padang rumput luas.

Melayani satu orang per harinya, tamu dapat memilih untuk makan pagi, siang, atau malam di Bord för En. Ketiganya memiliki jenis menu yang sama, yakni berupa menu vegetarian yang diracik oleh Rasmus Persson. Persson sendiri merupakan mantan koki profesional yang pernah bekerja untuk Leif Mannerström, pemilik restoran kenamaan dan pelopor makanan khas Swedia.

Hidangan three-course meal di Bord för En dimulai dengan makanan pembuka khas Swedia råraka. Makanan ini berupa hash brown dengan sour cream smetana (krim asam) dan kelp caviar. Untuk menu utama, Persson menghidangkan kroket jagung manis dengan mentega hazelnut kecokelatan dan puree wortel-jahe di sisinya. Hidangan ini terinspirasi dari pengalamannya sebagai koki di Barcelona.

Sementara untuk hidangan penutup, Persson mengambil inspirasi dari makanan musim panas kesukaannya, yaitu blueberry dalam es buttermilk dengan gula bubuk dan bunga viola di atasnya. Namun makanan manis ini sekarang diberi sedikit sentuhan dewasa, yaitu dengan merendam blueberry pada gin. Setiap hidangan dilengkapi dengan minuman non-alkohol racikan pemilik bar kenamaan Joel Söderbäck.

Untuk menghindari kontak langsung dengan tamu, Persson dan Karlsson sudah merancang sistem penyajian makanan yang inovatif. Makanan yang dipesan akan diantarkan dalam keranjang yang tergantung pada tali katrol. Tali tersambung langsung dengan dapur rumah di mana pasangan suami istri ini menyiapkan seluruh hidangannya. Setelah selesai menikmati satu hidangan, tamu hanya perlu membunyikan lonceng untuk mendapatkan hidangan selanjutnya. Ketika semua hidangan selesai dihabiskan, piring, sendok, dan alat makan lainnya akan dibersihkan dengan saksama. Meja dan kursi juga akan disemprot cairan disinfektan untuk memastikan kebersihannya.

Bila Anda bertanya-tanya berapa harga yang harus dibayarkan untuk menu makanan selengkap ini, Persson dan Karlsson tidak dapat menjawabnya. Tamu restoran boleh membayar sesuka hati mereka. Pada akhirnya, pasangan suami istri ini tidak sedang mencari keuntungan. Mereka hanya ingin membagikan kecintaan mereka akan makanan kepada orang-orang di tengah situasi sulit ini, dan tidak ingin melabelinya dengan harga yang terlalu tinggi sehingga tidak bisa dinikmati semua orang.

Teks: Levana Florentia | Editor: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here