Mendaki Gunung Ciremai via Trisakti Sadarehe, Ada Sabana di Pos 8!

Foto: Dok. Google Maps/Safar ledi

Setinggi 3.078 mdpl, Gunung Ciremai merupakan puncak tertinggi di Jawa Barat yang kerap menjadi destinasi favorit para pendaki. Terhampar di Kabupaten Kuning dan Majalengka, gunung ini memiliki lima jalur pendakian resmi.

Tiga di antaranya terletak di Kuningan, yakni Linggarjati, Palutungan, Linggasana. Sementara dua sisanya terletak di Majalengka, yakni Apuy dan Trisakti Sadarehe. Masing-masing jalur memiliki ciri khas dan kelebihannya tersendiri.

Bila ingin menikmati hamparan sabana maupun keanekaragaman flora dan fauna, kamu bisa memilih jalur Trisakti Sadarehe. Merupakan jalur pendakian terbaru di Gunung Ciremai, jalur yang diresmikan per Agustus 2022 ini sebenarnya sudah tak asing lagi di kalangan pendaki.

Awalnya, jalur ini kerap digunakan sebagai jalur ilegal untuk mencapai puncak Gunung Ciremai, selain juga jalur ziarah. Untuk meminimalkan kecelakaan akibat pendakian ilegal, warga Desa Payung kemudian mengajukan pengelolaan wisata pendakian di jalur Trisakti Sadarehe.

Foto: Instagram @giogw2012

Seperti yang disebutkan sebelumnya, daya tarik jalur pendakian ini adalah keberadaan sabana yang membentang di ketinggian 2.670 mdpl. Lokasinya persis sebelum menggapai puncak, atau tepatnya di Pos 8 Kawah Burung. Tak hanya itu, pendaki dapat melihat hamparan Edelweiss, selain menikmati pemandangan matahari terbit dan terbenam yang mengesankan.

Ada 8 Pos Pendakian

Jalur pendakian Trisakti Sadarehe bermula dari Desa Payung yang terletak di Kecamatan Rajagaluh, Majalengka. Dari Jakarta, kamu dapat menempuhnya dengan berkendara selama sekitar 3-4 jam melalui Jalan Tol Cikopo-Palimanan.

Foto: Dok. Google Maps/Aka Rifqul Maula

Ada dua pilihan paket untuk mendaki via Trisakti Sadarehe. Pertama, paket ekonomi seharga Rp150 ribu per orang. Biaya tersebut sudah termasuk sertifikat, kantong sampah, cek kesehatan, makan (sebelum naik dan ketika turun), asuransi, PNPB, dan air lima liter di Pos 6 dan Pos 8.

Ada pula paket lain seharga Rp400 ribu per orang. Fasilitas yang ditambahkan adalah tenda, sleeping bag, dan matras untuk berkemah di Pos 6 dan Pos 8. Selain itu, ada layanan antar jemput dari Pasar Rajagaluh ke base camp.

Foto: Dok. Google Maps/Lintang Aspal

Total ada delapan pos pendakian di jalur Trisakti Sadarehe. Dari base camp menuju puncak, durasi pendakiannya sekitar 11 jam, tergantung fisik dan mental masing-masing pendaki. Untuk lokasi berkemah, pendaki dapat memanfaatkan lahan di area sekitar Pos 6 dan Pos 8.

Di sepanjang jalur pendakian, kamu dapat menjumpai aneka flora dan fauna, seperti kantong semar, Edelweiss jawa, kijang, kucing hutan, dan banyak lagi. Umumnya, trek akan melalui vegetasi yang sangat rapat dengan medan yang terus menanjak dari pos yang satu ke pos yang lain.

Namun, tanjakan paling terjal bisa ditemui saat menuju Pos 7 (Tanjakan Cita-cita). Perjalanan panjang nan melelahkan tersebut barulah terbayar setibanya di Pos 7 saat melihat vegetasi hutan yang rapat berubah menjadi ladang Edelweiss yang terhampar luas.

Jalur ini semakin terbuka saat menuju Pos 8 dengan hamparan sabananya. Sebagai informasi, dari lima jalur pendakian di Gunung Ciremai, hanya jalur Trisakti Sadarehe yang memiliki padang rumput seperti ini.

Foto: Dok. Google Maps/Safar ledi

Melanjutkan perjalanan ke puncak, kamu akan dimanjakan dengan keindahan alam Gunung Ciremai, selain juga indahnya Edelweiss di kanan kiri trek. Mendekati puncak, treknya berubah menjadi berpasir, namun tentu saja itu bukan halangan berarti untuk menggapai titik tertinggi di Jawa Barat tersebut.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here