Mengusik Indra di Jungsik

Jungsik adalah sebuah restoran di Seoul milik Chef Yim Jungsik, yang juga memiliki cabang di New York City. Namanya semakin menjadi buah bibir setelah menduduki peringkat 25 dalam daftar Asia’s Best 50 Restaurants 2017 yang digelar San Pellegrino & Acqua Panna, selain telah juga tercantum dalam daftar panduan Michelin.

Berada di kawasan Gangnam yang lengang, Jungsik hanya memiliki sekitar 15 meja. Selalu penuh di jam makan siang maupun makan malam, disarankan untuk melakukan reservasi sebelumnya. Ruangannya sendiri sederhana dalam palet hitam putih yang terkesan modern, tak banyak dekorasi kecuali setangkai bunga anyelir berwarna merah muda. Mungkin Chef Jungsik ingin agar para pengunjungnya lebih konsentrasi ke setiap menu yang terhidang, ketimbang terditraksi oleh dekorasi ruangan yang meminta perhatian.

Mengelevasi Korea

Jungsik menghadirkan masakan Korea tradisional yang disajikan secara modern, inovatif, dan penuh kreativitas. Selain tersedia set menu empat dan lima jenis hidangan, bagi yang ingin mencicipi semua hidangan yang dibanggakan Jungsik, dapat memilih tasting menu yang terdiri sembilan menu dalam porsi kecil. Perbedaan set menu yang empat dan lima jehis hidangan terletak pada hidangan utamanya, di mana yang set menu lima hidangan dapat dipilih daging dan ikan sekaligus (di set menu empat, hanya boleh pilih salah satu). Urutan hidangan yang tersaji adalah pembuka, menu nasi, daging atau ikan, dan hidangan penutup. Di setiap urutan hidangan, tersedia beberapa menu untuk dipilih salah satu.

Salah satu menu pembuka yang patut diacungi jempol adalah gurita panggang yang lembut dengan cocolan saus aioli yang diberi sentuhan pedas gochujang, selain tuna gujeolpan atau potongan perut tuna yang berlemak yang dihidangkan bersama delapan condiment. Setelahnya, hadir hidangan nasi yang dimasak dalam kaldu sapi bersama potongan jamur. Menu utama daging tersedia pilihan steik, perut babi, dan bebek, sementara untuk pilihan ikan, siang itu tersedia seabass, croaker, dan lobster. Tentunya menu selalu berganti tergantung musim dan ketersediaan bahan. Ketika dihadapkan pada pilihan hidangan penutup, memilih matcha mousse tak akan menyesal karena tak sekadar lezat, namun mousse ini juga dibentuk mirip dol hareubang atau arca batu yang tersebar di Pulau Jeju.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here