Menjelajahi Batas Seni Kontemporer di Pameran ‘Remixing Grounds’

Foto: Instagram @vicevirtuegallery

Pameran seni sering kali menjadi tempat di mana eksplorasi dan ekspresi bertemu, membawa penonton pada perjalanan yang mendalam ke dalam pikiran dan pengalaman seniman. Dalam semangat penjelajahan ini, Vice & Virtue Gallery dengan bangga menghadirkan pameran kelompok terbaru mereka, ‘Remixing Grounds’.

Dari 12 Februari 2024, galeri tersebut menjadi tuan rumah bagi pameran yang menampilkan karya-karya dari beberapa seniman terkemuka di Indonesia. ‘Remixing Grounds’ bukan hanya tentang memamerkan karya-karya individual, tetapi juga tentang menciptakan ruang untuk dialog antara berbagai gaya dan pendekatan dalam seni kontemporer.

Foto: Instagram @vicevirtuegallery

Salah satu aspek yang membedakan pameran ini adalah konsep ‘remixing’ yang menjadi titik sentralnya. Para seniman yang berpartisipasi dalam ‘Remixing Grounds’ mengambil inspirasi dari berbagai sumber, mulai dari budaya lokal hingga pengalaman pribadi, dan menggabungkannya dalam cara yang inovatif dan tak terduga. Hasilnya adalah karya-karya yang segar, provokatif, dan penuh inspirasi.

Dari lukisan-lukisan yang memikat hingga patung-patung yang menarik perhatian, setiap karya dalam pameran ini memiliki cerita yang unik untuk diceritakan. Budi Adi Nugroho, dengan karyanya yang berjudul ‘Jesuit Man’ dan ’Margelisa’, mengeksplorasi tema-tema yang mendalam melalui teknik dan bahan yang beragam. Sementara itu, Eko Bambang Wisnu membawa audiens dalam perjalanan visual yang menggugah dengan lukisan-lukisannya yang penuh warna dan ekspresif.

Foto: Instagram @vicevirtuegallery

Dewi Aditia, dengan karyanya yang berjudul ‘Hope So High’ dan ‘For in Silence’, menghadirkan lanskap emosional yang memikat. Sementara Natas Setiabudhi menciptakan karya-karya yang memikat dengan menggunakan tanah liat stoneware yang dipadukan dengan glasir yang menakjubkan.

Tak ketinggalan, ada pula karya dari Julius Setiawan maupun Periangga Irianto. Total ada enam seniman yang berpartisipasi dalam pameran ini.

Pameran ‘Remixing Grounds’ tidak hanya tentang karya-karya individual, tetapi juga tentang ruang antara mereka. Pengunjung diajak untuk menjelajahi hubungan yang terbentuk antara berbagai karya, menemukan pola dan tema yang muncul di seluruh pameran. Dengan demikian, pameran ini tidak hanya menjadi pengalaman visual, tetapi juga intelektual dan emosional.

Foto: Instagram @vicevirtuegallery

Dalam dunia yang terus berubah, ‘Remixing Grounds’ menjadi pengingat akan kekuatan seni untuk meresapi, menginspirasi, dan menghubungkan kita dengan dunia di sekitar kita. Pameran ini membangun jembatan antara masa lalu dan masa kini, antara tradisi dan inovasi, dan antara berbagai pandangan dunia.

Jadi, mari bergabung dalam perjalanan ini, untuk menjelajahi batas-batas seni kontemporer dan merayakan keberagaman dan kreativitas yang tak terbatas. ‘Remixing Grounds’ adalah panggilan untuk membebaskan imajinasi kita, memperluas pandangan kita, dan memperdalam pemahaman kita tentang seni dan dunia di sekitar kita.

Pameran ‘Remixing Grounds’ berlangsung sampai 12 Maret 2024, setiap Selasa sampai Minggu mulai pukul 12:00 hingga 19:00. Vice & Virtue Gallery terletak di Wisma Geha Lt. 3, Jl. Timor No. 25, Menteng, Jakarta Pusat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here