Pesona Bukit Daun di Bengkulu, Ada Danau di Puncaknya!

Foto: Dok. Google Maps/M Farkhan Mubarok

Tak hanya kaya sejarah, Bengkulu juga menyimpan keindahan alam yang belum banyak dijelajahi. Salah satunya yang layak masuk dalam daftar kunjung adalah Bukit Daun yang terletak di Kabupaten Kaur.

Meski dinamakan bukit, tempat ini lebih tepat disebut gunung karena ketinggiannya mencapai 2.467 mdpl. Berada di kawasan hutan lindung yang masih asri, Bukit Daun merupakan rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna unik. Sebut saja bunga Rafflesia dan kantong semar yang kini terancam puncah.

Foto: Instagram @hobby_dolan

Daya tarik utama lainnya adalah keberadaan danau alami yang berada di puncak Bukit Daun. Dinamai Danau Telapak Kaki, danau tersebut memang bentuknya mirip telapak kaki raksasa bila dilihat dari atas. Di sekelilingnya, tumbuh tanaman hijau nan rimbun, membuat panoramanya semakin eksotis.

Konon, Danau Telapak Kaki tercipta dari kubangan kawah gunung berapi purba yang sudah lama tak aktif, kemudian digenangi air hujan selama beberapa waktu hingga menjadi danau. Kini perairannya yang jernih dan segar kerap dimanfaatkan pengunjung untuk sekadar bermain air atau berendam di tepinya yang dangkal.

Akses

Foto: Instagram @03arifin_

Bukit Daun terletak di Desa Talang Rendah, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur. Untuk memulai pendakian, kamu bisa menuju Desa Sentral Baru, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong, sekitar 2,5 jam dari pusat kota Bengkulu.

Desa tersebut merupakan desa terdekat yang bisa diakses dengan kendaraan bermotor. Setelah mengurus perizinan di balai desa, kamu bisa menuju PT Agrotea Bukit Daun untuk menitipkan kendaraan, kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.

Di awal perjalanan, kamu akan melewati hamparan perkebunan teh yang luas dengan medan berupa jalan berbatu dan berkerikil. Perjalanannya sekitar 45 menit hingga sampai Pintu Rimba, titik awal masuk hutan.

Foto: Instagram @real.aan.80

Setelah itu, medannya tak lagi terbuka, melainkan tertutup oleh vegetasi yang rapat. Karena jarang dilalui pendaki, jalurnya pun banyak yang sudah tertutup rerumputan dan semak belukar. Biar tak tersasar, ada baiknya ditemani pemandu lokal yang dapat menunjukkan atau mencari jalur pendakian yang mudah.

Waktu tempuh menuju puncak sekitar 9 jam. Ada dua shelter di jalur pendakian, dan sumber mata air hanya ada di sana. Karena itu pastikan air yang dibawa cukup untuk sampai di shelter.

Foto: Instagram @adinugroho46

Treknya memang tak mudah, karena tak hanya menjumpai tanjakan, namun sesekali mesti merangkak atau melompat. Pastikan mengenakan baju lengan panjang maupun celana panjang. Selain agar tak terpapar langsung oleh sinar matahari, pakaian panjang dapat melindungi kulit dari gigitan serangga dan tanaman berduri.

Dari puncak menuju danau, waktu yang diperlukan untuk turun sekitar 30 menit dengan medan yang cukup curam. Namun di sanalah kamu bisa beristirahat dan berfoto sepuasnya di spot-spot terbaiknya dengan latar alam yang memukau. Untuk mendapatkan panorama terbaiknya, kamu bisa tiba di pagi hari menjelang matahari terbit.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here