Mengurai Makna Ikhlas Lewat Karya Seni Kartun di Pameran I Luv U Gudbai

'Patung Selamat Jalan' karya Beng Rahadian

Bentara Budaya Jakarta tengah menggelar pameran terbarunya yang bertajuk I Luv U Gudbai. Berlangsung hingga 12 Agustus 2023, pameran ini memberikan kesempatan kepada para pengunjung untuk menikmati beragam karya seni kartun dengan pendekatan yang cerdas dan penuh makna.

Tajuk I Luv U Gudbai diangkat dalam pameran ini sebagai cara untuk merayakan sikap ikhlas dan kemauan untuk melepaskan diri dari ikatan-ikatan sementara dalam hidup. Dalam konteks ini, perpindahan status Jakarta sebagai ibu kota negara menjadi analogi yang kuat. Status Jakarta yang sedang berubah mengingatkan pada pentingnya menerima perubahan dan merelakan sesuatu yang telah menjadi bagian dari identitas kita.

‘Bersama Bapak’ (2023) karya Cahyo Heryunanto

Dalam dunia yang terus berubah, perpisahan adalah bagian tak terpisahkan dari pengalaman manusia. Baik itu perpisahan dari tempat, hubungan, atau bahkan hidup itu sendiri, tema perpisahan ini mengajak kita untuk merenung tentang arti ikhlas dan kematangan emosional.

Pameran ini memberikan sudut pandang kritis terhadap perubahan ini dan mengajak para seniman untuk menggambarkan pengalaman dan perasaan yang terkait dengan melepaskan hal-hal yang kita cintai, namun harus kita tinggalkan.

Kartun sebagai Media Ekspresi

Gaya visual kartun yang digunakan dalam pameran ini memberikan dimensi yang unik dalam menyampaikan pesan-pesan dalam tema yang cukup serius. Seni kartun, dengan gaya menggambar yang eksageratif dan humoristik, mampu membawa pesan-pesan berat dengan sentuhan ringan. Gaya ini bukan hanya menghibur, tetapi juga mampu menyampaikan sudut pandang kritis dan pemikiran mendalam melalui tampilan yang tampak sederhana.

‘Selamat Datang di Ibu Kota’ (2023) karya Ika W Burhan

Dikuratori M. Hilmi Faiq, pameran I Luv U Gudbai menghadirkan karya-karya spektakuler dari para seniman terpilih, yaitu Beng Rahadian, Cahyo Heryunanto, Ika W Burhan, M. Nasir, M. Najib, M. Syaifuddin Ifoed, Supriyanto, dan Thomdean.

Karya-karya yang dipamerkan mencakup berbagai media, mulai dari kertas, kanvas, kayu, hingga logam, yang menunjukkan keragaman pendekatan seniman dalam mengekspresikan gagasan. Setiap seniman menampilkan ciri khas dan gaya unik dalam mengolah tema perpisahan dan keikhlasan ini, menciptakan suasana pameran yang penuh variasi.

‘The Art of Lying_Zonk’ (2022) karya M. Syaifuddin Ifoed

Pameran seni I Luv U Gudbai di Bentara Budaya Jakarta adalah bukti bagaimana seni kartun dapat menjadi medium yang kuat untuk menyampaikan pesan-pesan mendalam dengan cara yang kreatif dan menghibur. Dari perubahan status kota hingga tema perpisahan dalam konteks manusia, pameran ini mengajak kita untuk merenung tentang makna keikhlasan dan bagaimana kita dapat merespons perubahan dengan kematangan emosional.

Pameran ini juga mengundang para pengunjung untuk berpartisipasi dalam beberapa kegiatan menarik. Sebut saja workshop ‘Creative Think King’ oleh Yasser Fikry dan Ulwan Fakhri pada Sabtu, 12 Agustus 2023. Workshop ini memberikan panduan bagaimana menjadi raja ide kreatif dengan memanfaatkan metode humor, sehingga menghasilkan pemikiran-pemikiran segar dan inovatif.

‘Menenteng Tas’ (2021) karya Muhammad Nasir

Dengan kehadiran workshop dan interaksi langsung dengan seniman, para pengunjung memiliki peluang untuk memahami lebih dalam makna di balik karya seni dan mendapatkan pandangan baru tentang dunia di sekitar mereka.

Pameran seni I Luv U Gudbai terbuka untuk umum dan dapat dikunjungi secara gratis di Bentara Budaya Jakarta, Jl. Palmerah Selatan No. 17. Jam operasional pameran mulai pukul 10:00 hingga 18:00 setiap harinya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here