Menyaksikan Sunrise di Konawe dari Puncak Ahuawali

Foto: Dok. Google Maps/Satryo Widodo

Selain wisata bahari, Kabupaten Konawe di Sulawesi Tenggara juga menyimpan banyak destinasi lainnya yang tak kalah menarik. Salah satunya adalah Puncak Ahuawali yang terletak di Desa Sonai, Kecamatan Puriala, sekitar 73 km jauhnya dari pusat kota Kendari.

Setinggi 750 mdpl, bukit ini menyuguhkan pemandangan alam yang memukau dengan hamparan rerumputan luas maupun pepohonan rindang di sejumlah sudutnya. Panoramanya terutama cantik saat matahari terbit, dengan kabut tebal yang menyelimuti kawasan sekitarnya. Suasananya mengingatkan akan negeri dongeng di atas awan.

Foto: Dok. Google Maps/Celia Devitha

Momen terbenamnya mentari pun tak kalah menawan, dengan langit yang kemudian berubah menjadi gelap dan bertabur bintang. Tak heran bila sejumlah pengunjung kemudian memilih untuk berkemah di sini demi menikmati pemandangan tersebut dengan lebih leluasa.

Bagi penyuka fotografi, Puncak Ahuawali merupakan destinasi yang sempurna untuk mengabadikan momen-momen indah. Keindahan alamnya yang menakjubkan akan memberikan banyak kesempatan untuk mengambil foto-foto yang spektakuler. Karena itu, pastikan untuk menyiapkan kamera maupun memori yang cukup untuk memuat dokumentasi selama liburan di sini.

Foto: Dok. Google Maps/Shartika Sari

2 Jam dari Kendari

Untuk mengakses Puncak Ahuawali dari pusat kota Kendari, kamu bebas memilih via jalur utara (Jalan Poros Unaaha-Pondidaha) atau selatan (Jalan Poros Kendari-Motaha). Waktu tempuhnya kurang lebih sama, yakni sekitar dua jam berkendara.

Sesampainya di kaki bukit, kamu bisa memarkirkan kendaraan di sana, kemudian melanjutkan perjalanan dengan mendaki ke Puncak Ahuawali. Jangan khawatir, medannya tak begitu terjal dan cocok untuk pendaki pemula.

Foto: Dok. Google Maps/Roni Yakub

Baik selagi mendaki maupun setibanya di puncak, kamu akan disuguhkan pemandangan rerumputan luas, pepohonan eksotis, maupun hamparan perbukitan lain di kejauhan. Rasa lelah menggapai puncak serasa terbayarkan semuanya dengan panorama yang tersuguh di depan mata.

Mereka yang melakukan pendakian tektok bisa turun ke bawah sepuasnya mengabadikan momen di puncak. Sementara yang berniat berkemah, bisa memulai pendakian di sore hari, kemudian bermalam di puncak untuk menikmati sunrise keesokan paginya.

Foto: Dok. Google Maps/Zulfikar Maulana016

Area di puncak terbilang luas dan dapat menampung beberapa tenda sekaligus. Pastikan membawa peralatan berkemah maupun perbekalan yang kamu butuhkan untuk menginap di sana. Pasalnya, fasilitas di lokasi masih belum memadai. Selain itu, jangan lupa untuk bawa pulang kembali sampah agar bukit tersebut tetap bersih dan alami.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here