Museum MACAN Hadirkan Pameran Seni Berbahan Limbah Pukat Ikan

Foto: Instagram @museummacan

Bekerja sama dengan Kedutaan Besar Australia di Indonesia, Museum MACAN mempersembahkan pameran unik yang menampilkan karya seni dari kelompok perupa asal Kepulauan Selat Torres, Erub Arts.

Sesuai tajuknya, yakni Ghost Nets: Awakening the Drifting Giants, pameran ini menampilkan 18 karya patung berbahan lunak yang terbuat dari limbah pukat ikan (jaring hantu atau ghost nets dalam bahasa Inggris).

Pemilihan limbah pukat ikan sebagai medium bukan tanpa alasan. Selama ini, jaring buangan yang berasal dari pukat, perahu, dan praktik penangkapan ilegal tersebut telah hanyut selama bertahun-tahun di laut.

Jaring hantu tersebut kemudian menjerat hewan laut serta mengancam ekosistem kehidupan bahari, ketahanan pangan, dan kebudayaan masyarakat pesisir di penjuru dunia, termasuk mereka yang tinggal di Kepulauan Selat Torres.

Foto: Instagram @museummacan

Sejak 2011, para perupa Erub Arts telah mengubah jaring hantu menjadi karya seni untuk meningkatkan kesadaran mengenai isu lingkungan di wilayah kepulauan tersebut. Para penduduk pulau tersebut juga telah melakukan sejumlah inisiatif untuk menyelamatkan biota laut, seperti ikan pari mantai atau katakay dalam bahasa setempat, yang menginspirasi koleksi karya dalam pameran ini.

“Penggunaan kembali pukat ikan tak hanya memberdayakan sampah plastik, tetapi juga mendorong diskusi tentang bagaimana kita semua dapat berkontribusi untuk pengurangan sampah plastik dan menjadi pelindung lautan yang lebih baik,” kata kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM, dalam siaran pers.

Foto: Instagram @its.susilwati

Melibatkan komunitas dari empat klan di wilayah Kepulauan Selat Torres, pameran Ghost Nets: Awakening the Drifting Giants mengangkat kisah-kisah seputar perairan yang menghubungkan Australia dengan Indonesia, selain mengambil inspirasi artistik dari cerita-cerita tradisional dan tantangan kontemporer tentang tanah, laut, dan langit leluhur mereka.

“Menampilkan kawanan ikan, penyu laut, dan pari manta raksasa, koleksi karya seni ini menggabungkan budaya masyarakat Selat Torres, seni kontemporer, dan advokasi lingkungan,” imbuh Penny Williams.

Pameran Ghost Nets: Awakening the Drifting Giants dapat disaksikan di Museum MACAN hingga 4 Juni 2023, dan selanjutnya akan dibawa ke Bali.

Foto: Instagram @museummacan

“Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Kedutaan Besar Australia untuk membawa inisiatif penting ini ke Indonesia, untuk berbagi karya kreatif Seni Erub dan budaya kelompok seniman Erubam Kepulauan Selat Torres kepada audiens kami,” kata Aaron Seeto, Direktur Museum MACAN.

Penikmat seni atau siapa pun yang tertarik untuk melihat pameran Ghost Nets: Awakening the Drifting Giant dapat langsung mengunjungi Museum MACAN. Buka setiap Selasa-Minggu pukul 10:00-18:00, kunjungan akan digratiskan sampai 2 Juni 2023 untuk merayakan Hari Museum Sedunia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here