Menyaksikan Panorama 4 Gunung dari Bukit Trunyan

Foto: Dok. Google Maps/Made Mahendra

Selain menyaksikan langsung indahnya Danau Batur dari dekat, kamu bisa mendaki puncak-puncak di sekitarnya untuk menikmati pemandangan dari ketinggian. Salah satunya yang menarik untuk didaki adalah Bukit Trunyan.

Secara administratif, bukit setinggi 1.834 mdpl ini berada di Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Lokasinya persis di utara puncak Gunung Abang atau di timur Danau Batur.

Foto: Instagram @tengakarta

Untuk mencapainya, kamu bisa berkendara terlebih dahulu menuju Desa Trunyan dengan lama perjalanan sekitar tiga jam. Rutenya bisa via Besakih dan Tianyar, sebelum tiba di Desa Trunyan.

Mendekati lokasi, jalanannya akan berkelok-kelok tanpa henti melalui persawahan dan permukiman warga, selain pepohonan rimbun. Treknya juga akan terus menanjak hingga sampai di area parkir.

Foto: Instagram @yanwira_

Setibanya di sana, kamu bisa memarkirkan kendaraan di tempat yang disediakan. Setelah itu, silakan langsung mendaki dengan peralatan maupun perlengkapan yang sudah disiapkan sebelumnya. Kalaupun tak berencana berkemah di puncaknya, jangan lupa bawa perbekalan yang cukup ya!

Waktu pendakian paling cepat 2,5-3 jam. Durasinya bisa lebih lama kalau kamu banyak berhenti di sepanjang perjalanan. Makanya, kalau berniat menikmati pemandangan matahari terbit di sini tanpa berkemah, sebaiknya mulai mendaki sekitar pukul 02:00.

Foto: Dok. Google Maps/Andre Vibip

Setibanya di puncak, kamu bisa melihat pemandangan Gunung Batur maupun Danau Batur yang indah di sisi barat, Gunung Abang dan Gunung Agung di sisi selatan, maupun panorama pantai dan laut di sisi timur. Bahkan, kalau cuaca sedang cerah, Gunung Rinjani di Lombok pun dapat terlihat dari sini.

Pemandangan di puncak Bukit Trunyan terutama indah saat matahari terbit. Karena itu, kebanyakan pendaki datang ke sini menjelang matahari terbit, atau memilih untuk bermalam di puncaknya, sebelum menanti sunrise keesokan paginya.

Foto: Instagram @ramana28

Karena Bukit Trunyan berada di Desa Trunyan yang dianggap sakral oleh warga setempat, ada beberapa aturan tak tertulis yang mesti dipatuhi. Berikut beberapa di antaranya.

  • Jaga ucapan dan selalu bertingkah laku sopan.
  • Wanita yang sedang menstruasi sebaiknya menunda aktivitas pendakiannya di lain waktu.
  • Makanan yang dibawa tidak boleh mengandung daging sapi.
  • Pendaki sebaiknya ditemani pemandu yang merupakan warga setempat.
  • Menjaga keasrian dan kebersihan lingkungan.
  • Jangan lupa membawa sampah turun.

Selain sejumlah aturan di atas, persiapkan fisik maupun mental sebelum mendaki. Walau pendakiannya terbilang singkat, tetap saja kamu membutuhkan persiapan yang cukup. Jangan lupa pula untuk membawa baju ganti karena sepanjang perjalanan akan banyak melewati pohon pinus yang basah. Siapkan juga jas hujan, terutama bila mendaki di musim hujan.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here