3 Restoran Thailand di Jakarta yang Rasanya Autentik

Get Lost bertanya kepada sejumlah warga Thailand yang pernah ke Jakarta dan yang tinggal di Jakarta tentang restoran-restoran yang menurut mereka autentik dan dapat mengobati rasa rindu tanah air. Dari sekian banyak restoran Thailand yang ada di Jakarta, ketiga restoran berikut menurut mereka dapat dijadikan referensi.

1. Suan Thai

Lokasinya memang kurang strategis – bukan di mal atau di pusat kota – namun pencinta masakan Thailand rela untuk menuju Cideng hanya untuk makan di restoran yang telah berdiri selama beberapa dekade ini.

Interiornya pun tak ada kesan mewah, melainkan lebih mirip tipikal restoran-restoran Cina. Namun jangan menghakimi restoran dari penampilan interiornya, karena ketika hidangan tersaji, menu apa pun yang dipesan tidak ada yang tidak enak.

Foto: Instagram @yelyakurniawan

Konon, untuk menghakimi sebuah restoran Thailand adalah dengan memesan menu sederhana, seperti ayam atau sapi cincang masak daun kemangi yang tingkat kepedasannya dapat disesuaikan dan tod man pla (fish cake yang digoreng dan disajikan dengan saus asam manis).

Selain memesan kedua menu tersebut, banyak pengunjung Suan Thai yang jauh-jauh datang untuk menikmati green curry dengan pilihan daging ayam, sapi, dan bebek, serta salad daging sapi panggang – bukan ditumis – dengan lemon dan cabai. Untuk hidangan penutup, hampir semua meja memesan singkong manis yang disiram dengan santan kental yang lezat. (Jl. Cideng Timur No. 59, Jakarta Pusat & Lippo Mall Puri LG)

2. Face Kitchen Jakarta

Sebelumnya bernama Lan Na Thai, restoran ini didekor sedemikian rupa dengan paduan lighting dan barang antik sehingga menimbulkan kesan dramatis. Suasana ini mampu membawa siapa pun jauh dari Jakarta yang hiruk-pikuk. Bila datang untuk makan malam, datanglah lebih awal untuk menikmati koktail di barnya yang eksotis dengan suasana zaman perdagangan Jalur Sutra.

Foto: Dok. Face Kitchen Jakarta

Khao Pad Sapparod (nasi goreng nanas dengan udang dan telur), Mee Grob (mirip Pad Thai namun menggunakan mi dari tepung beras yang crispy), Massaman Curry (kari ala Thailand dan biasanya menggunakan daging sapi dengan kacang mete), Pla Choo Chee (kari ikan seabass), Poo Nim Thod Krob (soft shell crab yang digoreng kering dan disajikan dengan cabai, bawang putih, dan air lemon), adalah deretan menu favorit pengunjung setianya. (Jl. Tulodong Bawah D-1, Senayan, Jakarta Selatan)

3. Chandara

Memperkerjakan koki asal Thailand untuk mempertahankan konsistensi rasa yang autentik, selain menu best seller seperti Tom Yam Goong yang kuahnya kental dan kaya rasa, salad pepaya, Pad Thai, ayam goreng yang dibungkus daun pandan, dan seabass goreng yang dibaluri salad mangga asam-manis, Chandara juga ingin memperkenalkan menu-menu Thailand lain kepada masyarakat Indonesia.

Foto: Dok. Google Maps/Nicko D

Sebut saja Khao Ohb Nam Liaeb atau nasi goreng dengan potongan buah zaitun, cabai, bawang merah, dan kacang mete, selain Nam Prik Long Rua atau ikan lele goreng yang disajikan dengan sayur mayur dan sambal terasi – mirip pecel lele ala Indonesia.

Di luar jam makan pun, pengunjung dapat menikmati teh dan kopi bersama aneka kue tradisional Thailand yang tak hanya lezat, namun bentuknya pun sangat cantik dengan warna-warni yang menawan.

Foto: Dok. Jittlada Group

Restoran mungil yang ditata dengan ornamen klasik sehingga bernuansa romantis ini juga menjagokan berbagai hidangan penutup, seperti ketan mangga dan ketan durian. Dilengkapi Wi-Fi, Chandara juga ingin menarik pengunjung mal yang mencari suasana kondusif untuk meeting maupun melakukan pekerjan dengan laptop selain di kedai kopi. (Plaza Senayan Level P4 & Pondok Indah Mall 3 GF)

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here