Keseruan Perayaan Tahun Baru Imlek di Singkawang

Singkawang merupakan salah satu kota di Indonesia dengan perayan Tahun Baru Imlek yang paling meriah. Tak heran, karena mayoritas penduduk kota ini memang merupakan keturunan Tionghoa.

Digelar besar-besaran setiap tahunnya, perayaan Tahun Baru Imlek di Singkawang bahkan disebut-sebut sebagai salah satu festival budaya terbaik di Asia Tenggara.

Karena itu, bila ingin merasakan pergantian tahun dengan suasana yang sangat kental dengan budaya Tiongkok, tak perlu jauh-jauh ke luar negeri – kamu cukup melakukan perjalanan ke Singkawang.

Aksesnya mudah, dengan layanan penerbangan nonstop dari berbagai kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta. Hanya 1,5 jam saja, kamu sudah tiba di ibu kota Kalimantan Barat tersebut.

Sesampainya di Singkawang, berbagai atraksi sudah menunggumu. Ribuan lampion dan pernak-pernik Imlek tampak terpasang di seluruh penjuru kota. Tak ketinggalan, deretan wihara yang ada di sana pun turut dihiasi lampion dan lampu warna-warni.

Sebut saja Vihara Tri Dharma Bumi Raya yang selalu ramai dikunjungi tiap Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh. Merupakan tempat ibadah umat Tri Dharma tertua di Singkawang, wihara yang sudah berdiri sejak 1878 ini terletak di pusat kota Singkawang, tepatnya di Jalan Niaga, sehingga memudahkan wisatawan yang ingin datang berkunjung ke sana.

Foto: Dok. Google Maps/A Chuan

Spot lainnya yang tak boleh dilewatkan adalah Pecinan Jamthang yang punya tradisi unik, yakni merangkai pohon mei hua sebagai simbol kegembiraan, kesuksesan, dan kesejahteraan di tahun baru.

Berbagai ornamen dan hiasan warna-warni pun dipasang di berbagai sudut, sehingga menarik untuk dijadikan latar foto. Tak hanya itu, kawasan ini juga kerap menggelar berbagai acara menarik, seperti festival kuliner dan pertunjukan tradisional.

Akhiri liburanmu dengan menonton Cap Go Meh yang dirayakan 15 hari setelah Tahun Baru Imlek. Selain arak-arakan naga dan barongsai, kamu bisa menyaksikan atraksi unik dari para Tatung di sepanjang jalan utama kota Singkawang.

Berasal dari bahasa Hakka, tatung adalah orang yang dirasuki roh dewa atau leluhur. Saat beraksi, para tatung tersebut akan menunjukkan aksi menegangkan, seperti menusuk kulit dengan aneka benda tajam, menduduki pedang, dan masih banyak lagi. Meski tampak mengerikan, aksi inilah yang selalu dinanti-nanti para wisatawan.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here