Hutan Kota Cipayung, Destinasi Alam Tersembunyi di Jakarta Timur

Foto: Dok. Google Maps/Ferdiansyah Ferdi

Kawasan ibu kota yang penuh dengan gedung-gedung pencakar langit memang tak memiliki banyak ruang terbuka hijau. Namun setidaknya ada beberapa di antaranya yang terbilang nyaman dan cocok untuk melepas penat di tengah keramaian kota. Di Jakarta Timur, misalnya, ada 15 hutan kota dengan total luas mencapai 146 hektar.

Salah satunya yang bisa kamu kunjungi adalah Hutan Kota Cipayung yang terletak di Jalan Ali, Kecamatan Cipayung. Seluas 1,3 hektar, hutan ini terletak di samping Jalan Tol Jagorawi. Namun, aksesnya mesti melalui gang kecil, sehingga tak banyak orang yang tahu keberadaannya, kecuali yang tinggal di kawasan sekitarnya.

Foto: Dok. Google Maps/Hutan Kota Cipayung

Mengunjunginya pun serasa menemukan hutan rahasia. Pasalnya, suasananya begitu sepi dengan pepohonan rindang yang terlihat menyelimuti hutan kota tersebut. Dari pintu masuknya saja yang berhiaskan papan kayu bertuliskan “Hutan Kota Cipayung”, kamu sudah dapat membayangkan sebegitu rindangnya kawasan tersebut.

Memasuki area hutan kota, hawa sejuk dan segar akan langsung terasa. Di musim hujan, udaranya akan terasa lebih adem, terutama di pagi dan sore hari. Karena itu, disarankan membawa jaket untuk menghalau dingin.

Foto: Instagram @temantaman.jkt

Untuk mengitari kawasan hutan, sudah tersedia jalan yang dilapisi paving block. Jalan itu jugalah yang kerap dimanfaatkan untuk berolahraga, entah dengan berjalan santai ataupun berlari. Sembari berolahraga, kamu bisa menikmati keindahan bunga-bunga liar yang bermekaran penuh warna maupun pepohonan besar yang ada di sekitarnya.

Tak hanya menampilkan koleksi flora, hutan kota tersebut juga dihuni oleh satwa-satwa liar. Berjalan di sini, kamu akan ditemani suara-suara satwa, mulai dari kuak katak, kerik jangkrik, hingga kicauan burung. Sejenak kamu bakal lupa kalau sedang berada di tengah ibu kota.

Foto: Dok. Google Maps/Agung Trita

Tertarik mengunjunginya? Kamu tak akan dipatok biaya untuk memasukinya, alias gratis. Di dalam, kamu bisa menjumpai musala yang terawat. Untuk bekal, termasuk air minum, kamu bisa membawanya sendiri dari rumah. Kamu juga bisa mengenakan losion antinyamuk sebelum memasuki area hutan.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here