Serunya Jalur Pendakian Via Ferrata di Gunung Parang, Cocok untuk Penyuka Tantangan

Foto: Instagram @gunungparang_badega

Sedang mencari gunung-gunung yang bisa didaki dalam sehari? Coba ke Gunung Parang yuk! Terletak di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, gunung setinggi 930 mdpl ini bisa kamu akses dengan berkendara sekitar dua jam saja dari Bandung, atau tiga jam dari Jakarta.

Keunikan Gunung Parang terletak pada jalur pendakiannya. Tak seperti gunung-gunung lainnya yang medannya berupa jalan setapak, Gunung Parang memiliki jalur pendakian via ferrata yang mengharuskan wisatawan memanjat melalui tangga-tangga besi yang terpasang pada tebing batu andesit.

Foto: Instagram @budi_ryan

Karena cukup ekstrem, kamu wajib mengenakan perlengkapan keselamatan, seperti helm, carabiner, seat harness, dan sarung tangan. Kenakan pula pakaian dan sepatu yang nyaman, selain juga losion tabir surya dan kacamata hitam karena bakal langsung terpapar sinar matahari. Barang-barang seperti smartphone, kamera, dan perbekalan bisa kamu letakkan di waist bag atau backpack mungil agar tak mengganggu saat pendakian.

Pendakian via tebing ini sendiri dilakukan setelah perjalanan menerobos hutan rimbun di kaki Gunung Parang sekitar setengah jam. Barulah kamu tiba di jalur via ferrata yang medannya beragam, dari yang sangat terjal hingga berbelok ke sisi tebing lainnya.

Foto: Instagram @jojonapit

Sebelum mendaki, kamu akan diajarkan cara mengaitkan carabiner pada tali-tali yang terpasang di sepanjang tebing. Setelah itu, pendakian pun dimulai menuju titik ketinggian yang berbeda-beda dengan jalur lintasan sepanjang 150 meter, 350 meter, dan 400 meter (sampai puncak).

Setibanya di ketinggian 300 meter, kamu bisa beristirahat dan berfoto dengan latar pemandangan di sekitarnya, mulai dari Waduk Jatiluhur hingga gunung-gunung di sekitarnya, seperti Gunung Lembu dan Gunung Cilalawi.

Foto: Instagram @skywalker_viaferrata

Perjalanan menuruni tebing bakal lebih menegangkan, karena mesti menuruni tebing melalui pijakan tangga besi yang tak beraturan. Di tengah perjalanan, kamu bisa turun dengan teknik rappelling dengan alat bantu utama berupa tali.

Selain melalui via ferrata, kamu bisa mendaki via jalur Taraje yang jalurnya berupa tangga yang tersusun dari akar dan ranting pohon. Medannya menanjak cukup curam dan kamu bakal melalui banyak batu besar. Di beberapa titik bahkan jalurnya tertutup oleh pohon tumbang. Karena membutuhkan perjuangan ekstra, kebanyakan pendaki lebih memilih jalur via ferrata.

Foto: Instagram @ivasadili

Untuk mendaki Gunung Parang, harga tiketnya berbeda-beda, tergantung ketinggian yang dipilih, yakni mulai Rp150.000 per orang, sudah termasuk perlengkapan keselamatan dan pemandu. Sementara bila mendaki via jalur Taraje, tiketnya hanya Rp10.000 per orang. Di base camp, kamu bisa menikmati fasilitas seperti area parkir, toilet, serta warung-warung yang menyediakan makanan ringan dan minuman.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here