Akhir Pekan Ini, Yuk Kunjungi 2 Pameran Seni di Tirtodipuran Link

Foto: Instagram @srisasanti_syndicate

Sudah kangen mengunjungi pameran seni secara langsung? Selama Maret 2021, ada beberapa pameran menarik yang bisa kamu nikmati di Yogyakarta. Dua di antaranya adalah Lucid Fragments dan The Wanderlust yang sama-sama berlangsung di Tirtodipuran Link (Jalan Tirtodipuran No. 50).

Lucid Fragments merupakan pameran persembahan galeri Srisasanti Syndicate yang menampilkan karya dari Roby Dwi Antono. Seniman kontemporer muda yang bermukim di Yogyakarta ini sudah terkenal di kalangan penikmat seni dengan karya-karya pop surealisnya. Roby bahkan sering mewakili Indonesia dalam pameran maupun festival seni di berbagai negara, mulai dari Manila dan Tokyo, hingga New York dan Los Angeles.

Foto: Instagram @srisasanti_syndicate

Sesuai namanya, Lucy Fragments ingin menghadirkan simbol yang jelas (lucid) untuk memvisualisasikan pecahan (fragments) dari ingatan masa lalu. Karena itu, karya-karya yang ditampilkan pun menyuguhkan potongan narasi dari pengalaman masa kecil Roby.

Karya tersebut terasa intim, terutama bila sudah mengetahui makna yang ingin disampaikan. Karakter-karakter simbolis yang terpampang di lukisan pun menarik untuk ditelaah lebih jauh.

Foto: Instagram @srisasanti_syndicate

Kamu juga bisa mengamati media yang digunakan Roby di pameran kali ini. Ya, tak seperti sebelumnya, ia bereksperimen dengan besi galvanis di beberapa karyanya. Ia juga tak melulu menggunakan cat air, namun juga arang, pensil, dan krayon, dengan harapan alat-alat lukis tersebut dapat mewakili masa kecilnya.

Karya Surealis Galih Suseno di The Wanderlust

Selain Lucid Fragments, kamu juga dapat mengunjungi pameran The Wanderlust yang dipersembahkan oleh galeri Kohesi Initiatives. Menyuguhkan karya seniman kontemporer muda Galih Reza Suseno, tema lukisannya berkisar pada pengalamannya berkarya di tengah masa ketidakpastian akibat pandemi Covid-19.

Foto: Instagram @kohesi.initiatives

Menggunakan berbagai teknik dan material, karyanya tampak nyata dengan bentuk yang menyerupai organisme hidup dan paduan warna yang apik. Coba amati juga lukisan tersebut dari dekat, kamu akan melihat teknik melukisnya yang unik, yakni plototan atau memeras cat langsung dari wadahnya ke atas kanvas, sehingga teksturnya mirip dengan karya tiga dimensi.

Teknik ini merupakan ciri khas maestro lukis Indonesia, Affandi. Hanya saja, tak seperti Affandi yang guratannya begitu bebas, Galih menggunakan teknik ini secara mendetail dan dengan keteraturan.

Foto: Instagram @kohesi.initiatives

Selain lukisan, kamu juga bisa melihat instalasi seni yang menarik untuk dipandangi dari berbagai sudut. Konon, instalasi bernama “The Symptom” ini merupakan karya tiga dimensi pertama Galih yang menggunakan material yang asing baginya, yakni resin dan epoclay.

Berlangsung hingga 28 Maret 2021, pameran tunggal Roby Dwi Antono dan Galih Reza Suseno bisa dikunjungi setiap Selasa hingga Minggu pukul 12:00 hingga 18:00. Tiket masuknya gratis, namun kamu wajib menjalankan protokol Covid-19 selama di lokasi, termasuk mengenakan masker setiap saat, mencuci tangan secara berkala, dan menjaga jarak dengan pengunjung lain.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here