Berlari merupakan salah satu jenis olahraga yang digemari banyak orang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Meski terlihat mudah dilakukan, bukan berarti tak ada risiko cedera saat berlari, sehingga tetap diperlukan kehati-hatian.
Salah satu cedera yang paling sering terjadi dialami oleh para pelari adalah fraktur stres. Fraktur stres terjadi ketika tulang mengalami keretakan akibat stres berulang yang diberikan pada tulang selama aktivitas fisik intens. Fraktur stres umumnya terjadi pada tungkai bawah dan metatarsal.
Penting bagi para pelari untuk mengenali tanda-tanda fraktur stres agar dapat mengambil tindakan yang tepat sebelum cedera menjadi lebih serius. Berikut ini adalah beberapa tanda yang harus diperhatikan oleh para pelari.
1. Nyeri terus-menerus
Bila mengalami nyeri yang terus-menerus pada area tertentu, terutama saat berlari atau melakukan aktivitas fisik, hal ini bisa menjadi tanda adanya fraktur stres. Nyeri ini mungkin awalnya ringan, tetapi dapat menjadi lebih parah seiring berjalannya waktu.
2. Pembengkakan dan kemerahan
Fraktur stres juga dapat menyebabkan pembengkakan dan kemerahan pada area yang terkena. Jika melihat perubahan seperti ini, penting untuk tidak mengabaikannya.
3. Perubahan dalam pola berlari
Bila mengalami perubahan dalam pola berlarimu, seperti mengalami kesulitan atau nyeri saat melangkah, ini bisa menjadi pertanda adanya masalah pada tulang.
4. Riwayat cedera sebelumnya
Bila pernah mengalami fraktur stres atau cedera tulang lainnya sebelumnya, kamu berisiko lebih tinggi untuk mengalami fraktur stres lagi. Oleh karena itu, perhatikan dengan lebih saksama tanda-tanda yang muncul.
Bila mengalami hal-hal seperti di atas, sangat penting untuk segera mengambil tindakan yang tepat. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu lakukan.
1. Beristirahat
Istirahat adalah hal yang sangat penting untuk memberi kesempatan pada tulangmu untuk pulih. Bila mencurigai adanya fraktur stres, hentikan aktivitas berat dan berikan waktu yang cukup untuk istirahat dan pemulihan.
2. Kompres kaki
Duduk dan angkat kaki, kemudian kompres area yang terkena fraktur stres dengan menggunakan es untuk membantu mengurangi pembengkakan. Jangan kompres lebih dari 20 menit, dan ulangi bila diperlukan sekitar 3-4 kali dalam sehari.
3. Konsultasikan dengan dokter
Bila tanda-tanda fraktur stres tidak membaik setelah istirahat dan perawatan mandiri, segera konsultasikan dengan dokter. Mereka dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti pemindaian gambaran medis, untuk mendiagnosis fraktur stres dan memberikan perawatan yang sesuai.
4. Terapi fisik
Setelah diagnosis, dokter atau ahli fisioterapi dapat merencanakan program terapi fisik yang membantu mempercepat pemulihan dan memperkuat tulangmu. Terapi fisik dapat meliputi latihan penguatan, perbaikan postur, dan teknik pemulihan lainnya.
5. Perubahan dalam latihan
Setelah pulih dari fraktur stres, penting untuk melakukan perubahan dalam latihanmu. Hal ini termasuk mengurangi intensitas atau frekuensi latihan, melakukan cross trainig, dan memberi waktu yang cukup untuk pemulihan di antara sesi latihan.
6. Nutrisi yang seimbang
Asupan nutrisi yang baik, terutama kalsium dan vitamin D, sangat penting untuk kesehatan tulang. Pastikan untuk makan makanan yang kaya akan nutrisi dan pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi untuk saran yang lebih spesifik.
Mengenali tanda-tanda peringatan dan mengambil tindakan yang tepat dapat mengurangi risiko cedera yang serius. Selalu dengarkan tubuhmu, berikan waktu untuk pemulihan, dan konsultasikan dengan dokter jika diperlukan. Berlari dengan sehat dan aman adalah kunci untuk menikmati olahraga ini dalam jangka panjang.