Sumbing Vertical Challenge, Lari Lintas Alam 12K di Gunung Sumbing

Foto: Instagram @olanations

Kegiatan lari lintas alam biasanya dilakukan di area terbuka, seperti hutan rimbun, perbukitan, atau bahkan pegunungan. Lintasannya pun beragam, dari tanah datar, jalan berkerikil dan berbaru, hingga medan yang naik turun sehingga cukup menantang.

Terlebih bila kegiatan ini dilakukan saat cuaca tak bisa diprediksi, seperti turun kabut atau hujan, sehingga dibutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk menyelesaikan tantangan yang diberikan. Tak hanya itu, ketahanan fisik maupun stamina pun perlu diperhatikan, karena berlari di alam menguras lebih banyak energi.

Foto: Instagram @al.faann

Di Indonesia sendiri, peminat lari lintas alam sangat banyak, terlebih di masa pandemi ini ketika semakin banyak orang mencari alternatif tempat berlari selain area perkotaan. Beruntung, banyak tempat menarik yang bisa dijadikan lokasi lari lintas alam dengan akses yang mudah dari pusat kota.

Salah satunya adalah Gunung Sumbing yang memiliki puncak tertinggi ketiga di Jawa setelah Gunung Semeru dan Gunung Slamet. Base camp pendakiannya yang paling favorit adalah via Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik.

Foto: Instagram @callmerafit

Berada di kaki Gunung Sumbing, kawasan sekitarnya yang berjuluk Nepal van Jawa menyuguhkan lanskap yang mirip permukiman penduduk di Nepal, dengan rumah-rumah warganya yang tampak bertingkat di lereng gunung. Panorama alamnya pun begitu indah, lengkap dengan udaranya yang sejuk, sehingga banyak wisatawan yang memasukkannya dalam daftar kunjung.

Selain merupakan base camp untuk para pendaki, para pelari pun kerap mengawali perjalanannya dari sini. Registrasinya terjangkau, yakni hanya Rp15 ribu per orang.

Menuju Pos 1, kamu mesti menempuh jarak 1,6 km dengan medan berupa bebatuan yang tersusun seperti tangga. Selain menikmati pemandangan perkebunan warga, kamu bisa menjumpai lima sumber air yang bisa dimanfaatkan untuk mengisi bekal air minum.

Foto: Instagram @theater_adventure

Selanjutnya, medan menuju Pos 2 masih sama, yakni berupa bebatuan yang tersusun rapi. Hanya saja pemandangannya berbeda karena kamu akan memasuki hutan pinus yang lebat. Berjarak sekitar 1,3 km dari Pos 1, treknya lebih landai, namun tak ada sumber air yang bisa ditemukan di sepanjang perjalanan.

Lanjut ke Pos 3 yang berjarak 1,9 km, medan akan berganti menjadi tanah yang sangat landai dan bisa terasa licin sehabis hujan turun. Pemandangan yang tersaji berupa hamparan kota Magelang maupun gunung-gunung di sekitarnya yang akan terlihat jelas bila cuaca cerah.

Trek sejauh 1,5 km ke Pos 4 masih didominasi tanah, hanya saja pemandangannya tak lagi pepohonan, melainkan berupa area terbuka dengan hamparan rerumputan. Selanjutnya, menuju Pos 5, kamu akan menempuh jarak 1,2 km hingga sampai di Puncak Sejati yang berada di ketinggian 3.371 mdpl.

Bagaimana, tertarik menjajal lari lintas alam di Gunung Sumbing? Atau sedang mencari teman sesama pelari untuk menaklukkan gunung tersebut? Kamu bisa mengikuti sejumlah event yang digelar di sana, seperti Sumbing Vertical Challenge.

Foto: Instagram @noviherdyy

Kegiatan lari lintas alam hasil kolaborasi Longrunrangers (LRR) dan Asosiasi Lari Trail Indonesia Kab. Magelang ini akan digelar pada 21 Mei mendatang dengan jarak tempuh 12 km dan total elevasi 1.940 meter. Titik start dan finish di base camp Butuh dengan kegiatan yang dimulai pukul 06:00 dan COT 9 jam.

Slot terbatas, dengan registrasi yang ditutup besok, 10 Mei 2022. Jadi, jangan sampai ketinggalan ya! Biayanya Rp275 ribu untuk anggota LRR dan Rp325 ribu untuk umum dengan registrasi yang bisa dilakukan di longrunrangers.org. Info lebih lanjut, kunjungi akun Instagram @longrunrangers.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here