Kabupaten Banyuwangi telah menyiapkan serangkaian festival menarik di tahun ini, termasuk ajang gowes yang selalu rutin digelar di wilayah tersebut selama satu dekade terakhir. Hal ini tentunya dinantikan oleh para penggemar olahraga sepeda yang sudah tak sabar lagi menjajal sejumlah rute seru di Banyuwangi.
Rangkaian kegiatan bersepeda di Banyuwangi dibuka dengan Ikawangi (Ikatan Keluarga Banyuwangi) Cycling pada 9 Maret lalu. Ajang gowes santai sejauh 20 km yang turut diisi dengan aksi sosial ini diikuti sekitar 700 orang dari berbagai kota di Indonesia.
Selanjutnya, pada 21-22 Mei mendatang, Banyuwangi akan menggelar Banyuwangi International BMX ICF Series. Ajang ini digelar lagi setelah sebelumnya mesti ditunda karena pandemi. Lewat ajang ini, penggemar BMX dapat menjajal sirkuit BMX yang sudah berstandar internasional, sekaligus berwisata menjelajah destinasi yang beragam di Banyuwangi.
Selain memanjakan penggemar BMX, Banyuwangi juga akan mengadakan acara seru untuk penyuka balap sepeda enduro, yakni Ijen Erek-erek Enduro by SART pada 24-25 Juni. Dalam acara ini, para pegowes akan beradu pancal melalui jalur yang kerap disebut Tanjakan Setan karena kemiringannya cukup ekstrem, yakni mencapai 45 derajat.
Tak ketinggalan, ada pula Blue Fire Ijen Challenge pada 24 September yang mengajak peserta menaklukkan sejumlah tanjakan di Gunung Ijen. Ajang ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi pegowes yang senang medan tanjakan, selain memberi kesempatan untuk pehobi road bike menaklukkan rute yang sulit di Gunung Ijen.
Rutenya mirip etape 4 International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI), hanya saja tidak finis di Paltuging, melainkan di kaki Gunung Ijen. Pada 2020 lalu, jarak tempuh untuk tantangan ini mencapai 106 km yang berawal di Pendopo Sabha Swagata, lalu berakhir di Gantasan, Kecamatan Licin.
Sementara itu, penyuka downhill bisa menjajal Ijen Geopark Downhill yang berlangsung 1-2 Oktober di lintasan Gantasan Bike Park. Berada di kaki Gunung Ijen, lintasan sepanjang lebih dari 4 km ini menyajikan berbagai macam rintangan, dari tikungan tajam hingga trek penuh lumpur.
Tentu saja bila sedang atau sehabis hujan, lintasan tersebut akan basah dan licin, sehingga memberikan tantangan tambahan bagi peserta untuk menaklukkannya, dan dalam waktu bersamaan, mengayuh pedal sekencang mungkin agar menjadi yang tercepat mencapai garis finis.
Dengan berbagai ajang sepeda yang digelar di Banyuwangi, pemerintah setempat berharap dapat memulihkan ekonomi kawasan tersebut yang terdampak pandemi, selain meningkatkan kunjungan pariwisata ke Banyuwangi.
Teks: Melinda Yuliani