Perupa foto Sjaiful Boen menggelar pameran tunggal bertajuk Continew di Jogja Gallery. Dikuratori Oscar Motuloh, pameran tersebut menampilkan 355 karya yang dapat dinikmati secara gratis hingga 2 Oktober 2021.
Pameran ini merupakan pameran tunggal Sjaiful Boen yang ketiga. Sedianya pameran tersebut digelar tahun lalu, namun ditunda dan baru dilaksanakan tahun ini.
Uniknya, sang perupa menampilkan karya-karyanya dalam berbagai material, seperti resin, kayu, plat tembaga, resin, dan masih banyak lagi. Ruang pamernya sendiri diatur sedemikian rupa dengan pencahayaan temaram, selain diberi sekat-sekat sehingga pengunjung serasa berada di ruangan privat dan dapat lebih fokus menikmati karya tersebut.
Salah satu karyanya yang menarik perhatian adalah ‘100 Faces in History’. Menggunakan teknik cukil kayu dengan media kayu MDF, karya tersebut menampilkan potret dari sejumlah orang yang berpengaruh dalam sejarah, mulai dari politikus hingga penyanyi. Sebut saja Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Jacob Oetama, atau bahkan penyanyi legendaris John Lennon dan Bob Marley.
Ada pula karya ‘I Am Not Afraid’ yang mengangkat peristiwa bom Sarinah, sekaligus judul dari karya pameran Sjaiful Boen di Cata Odata, Ubud pada 2016 lalu. Foto-foto polaroid tersebut merupakan hasil jepretan dari para pengunjung yang datang pada pameran tersebut selama sebulan.
Karya lainnya yang tak kalah menarik adalah ‘Mother’s Prayer’ untuk menggambarkan doa ibu yang selalu menyertai anak-anaknya. Karya tersebut terinspirasi dari kisah nyata Sjaiful Boen sebagai salah satu penyintas Covid-19. Dicetak di atas kulit kayu dan resin, karya tersebut ingin mengingatkan orang-orang akan bahayanya pandemi.
Pengunjung juga dimanjakan dengan sejumlah instalasi interaktif, seperti ‘Now I Have President’ yang terbuat dari susunan 44 kaleng kerupuk. Saat panel diinjak, rangkaian lampu LED bertuliskan ‘Sekarang Punya Presiden’ akan menyala.
Bagi Sjaiful Boen, kaleng-kaleng tersebut melambangkan menu sederhana yang bisa dijumpai di mana pun, dari warung, pedagang keliling, restoran, hingga hotel berbintang. Makanan yang sangat memasyarakat ini jugalah yang mengingatkan dirinya akan Jokowi yang sederhana, sehingga menginspirasi Sjaiful Boen untuk menciptakan karya tersebut.
Karya interaktif lainnya adalah ‘Holyland’ yang dicetak di atas keramik dengan latar Tembok Ratapan. Pengunjung bisa menggunakan kaca pembesar untuk melihat narasi yang terdapat di keramik.
Masih banyak karya-karya lainnya yang bisa kamu nikmati di pameran ini. Bila tertarik, kamu bisa mengunjungi Jogja Gallery yang terletak di Jl. Pekapalan No. 7, Prawirodirjan, Gondomanan, Yogyakarta. Buka tiap Selasa hingga Minggu pukul 10:00 hingga 18:00, pengunjung wajib reservasi terlebih dahulu di bit.ly/PameranContinew.
Jogja Gallery akan membatasi jumlah pengunjung dan menerapkan protokol kesehatan. Beberapa di antaranya adalah mewajibkan pengunjung mengenakan masker dan mencuci tangan, melakukan pengecekan suhu badan, membatasi durasi kunjungan maksimal 1,5 jam, membatasi usia pengunjung minimal 12 tahun dan maksimal 70 tahun, memberlakukan jaga jarak, serta melakukan sterilisasi di area Jogja Gallery dari pukul 12:00 hingga 13:00.
Teks: Melinda Yuliani