Bukit Tuamese di NTT, Panoramanya bak Raja Ampat!

Foto: Dok. Google Maps/Alfin Jauza

Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah surga bagi para petualang yang haus akan keindahan alam yang masih alami. Dari sekian banyak tempat, ada satu destinasi yang mungkin belum begitu terkenal namun memiliki pesona yang tak kalah menakjubkan.

Adalah Bukit Tuamese, sebuah tempat wisata yang terletak di Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Daya tarik utama bukit ini terletak pada panoramanya, yang mengingatkan akan Raja Ampat. Tak heran kalau Bukit Tuamese disebut-sebut sebagai Raja Ampatnya NTT!

Foto: Dok. Google Maps/Hendro Sucahyono

Menuju Bukit Tuamese

Bandara terdekat dari Bukit Tuamese adalah Bandara A. A. Bere Tallo di Atambua, yang melayani penerbangan tujuan Alor dan Kupang. Dari situ, jarak tempuh menuju bukit sekitar 42 km atau 1,5 jam berkendara. Kalau dari Bandara El Tari, jarak tempuhnya lebih jauh, yakni sekitar 271 km, atau 6,5 jam berkendara.

Sesampainya di lokasi wisata, kamu bisa memarkirkan kendaraan, sebelum memulai pendakian. Jalur menuju puncak bukan berupa jalan setapak, melainkan sejumlah anak tangga.

Foto: Dok. Google Maps/Suharto Suharto

Perjalanannya tak begitu jauh, namun cukup curam sehingga harus berhati-hati. Meskipun butuh sedikit usaha untuk mencapai puncaknya, setiap langkah yang diambil akan terbayar setibanya di puncak.

Panorama Cantik dari Puncak

Di puncak Bukit Tuamese, pengunjung akan disuguhi dengan panorama perbukitan dengan perairan biru yang mengelilinginya. Sekilas, pemandangan yang menakjubkan ini memang mengingatkan akan Raja Ampat.

Foto: Dok. Google Maps/Virginia Maria N. Fernandez

Hanya saja, gugusan bukit karst Raja Ampat terletak di laut. Sementara perairan yang terlihat dari Bukit Tuamese ini rupanya berasal dari tambak garam milik masyarakat setempat. Meski demikian, hal ini tak mengurangi kecantikannya.

Terlebih, pemandangan bukit di sini bakal berbeda-beda. Bila musim hujan tampak rimbun dengan hijaunya tanaman, lain lagi di musim kemarau yang tampak kuning kecokelatan, sehingga panoramanya lebih eksotis.

Foto: Dok. Google Maps/William Mawikere

Kamu bisa mengabadikan keindahan panorama tersebut dari sejumlah sudut, seperti bersantai di atas batu, ataupun berfoto di sejumlah spot yang tersedia. Salah satu yang menjadi incaran pengunjung adalah menara pandang dengan hiasan berbentuk hati raksasa. Kalau ingin mendapatkan pemandangan yang lebih indah, bersiaplah mendaki melalui jalan tanah dan berbatu hingga sampai di puncak yang lebih tinggi.

Untuk mengakses tempat ini, pengunjung hanya perlu membayar biaya parkir kendaraan. Buka sedari pukul 07:00 hingga 18:00, waktu terbaik kemari adalah sore hari. Selain tidak begitu terik, kamu bisa sekalian menantikan pemandangan matahari terbenam.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here