Yuk Jaga Kelestarian Gunung dengan Tidak Membawa Barang-barang Ini Saat Mendaki!

Mendaki gunung adalah salah satu kegiatan alam yang mendebarkan dan memberikan kepuasan yang luar biasa bagi para pencinta petualangan dan keindahan alam. Dari dataran rendah hingga puncak tertinggi, gunung-gunung menawarkan pengalaman yang beragam dan mengasyikkan bagi siapa saja yang menaklukkannya.

Tetapi penting untuk diingat bahwa aktivitas ini harus dijalani dengan rasa tanggung jawab terhadap alam dan lingkungan sekitar. Terdapat beberapa barang yang sebaiknya tidak dibawa saat mendaki gunung karena dampak negatif yang mungkin ditimbulkannya terhadap lingkungan alam dan pengalaman pendakian lainnya.

Berikut adalah beberapa barang yang sebaiknya tidak dibawa saat mendaki gunung dan alasannya.

1. Tisu Basah

Tisu basah seringkali menjadi barang yang praktis untuk membersihkan diri atau peralatan, tetapi banyak gunung di Indonesia kini melarang penggunaan dan pembawaan tisu basah. Alasan utamanya adalah tisu basah terbuat dari bahan sintetis seperti polyester dan plastik, yang sulit terurai di alam.

Jika tisu basah dibuang sembarangan, ini bisa mencemari lingkungan dan memicu masalah pencemaran. Selain itu, banyak pendaki yang tidak membuang tisu basah dengan benar, sehingga sampah ini sering ditemukan dalam jumlah besar saat pembersihan gunung.

2. Deterjen atau Sabun Cuci Piring

Meskipun mencuci peralatan memasak dan makan penting untuk menjaga kebersihan, membawa deterjen atau sabun cuci piring saat mendaki gunung bisa berdampak negatif pada lingkungan.

Sabun cuci piring menghasilkan busa yang sulit terurai dan bisa mencemari sumber air dan tanah. Jika memungkinkan, sebaiknya hindari mencuci peralatan dengan sabun di gunung. Jika perlu, gunakan cara alami seperti air bersih dan kain lap.

3. Alkohol atau Minuman Keras

Membawa minuman beralkohol saat mendaki gunung dapat mengganggu keseimbangan tubuh dan membahayakan keselamatan pendaki.

Alkohol mempercepat hilangnya panas tubuh, yang pada akhirnya dapat menyebabkan hipotermia atau bahkan hilangnya kesadaran. Terlebih lagi, efek alkohol yang mempengaruhi kognisi dan koordinasi berisiko menyebabkan kecelakaan serius, mengingat medan yang sulit di gunung.

4. Alat Musik atau Pemutar Musik Portabel

Meskipun mendaki gunung dapat menjadi pengalaman yang berdampingan dengan hiburan, membawa alat musik seperti gitar atau pemutar musik portabel dapat mengganggu ketenangan alam dan mengganggu pendaki lain.

Suara bising dapat mengganggu hewan liar dan mengurangi pengalaman pendakian bagi mereka yang mencari kedamaian dan keheningan alam.

5. Botol Plastik

Banyak gunung sekarang melarang pendaki membawa botol air mineral plastik. Ini dilakukan untuk mengurangi jumlah sampah plastik yang terbawa ke gunung.

Sebagai alternatif, gunakan botol air tahan lama yang dapat diisi ulang atau bawa jeriken air yang telah disediakan oleh pihak pengelola gunung. Dengan cara ini, Anda bisa mengurangi jejak sampah plastik di lingkungan gunung.

6. Barang yang Sulit Terurai

Prinsip utama saat mendaki gunung adalah ‘Leave No Trace’ atau ‘Tinggalkan Tanpa Jejak’. Ini berarti bahwa pendaki harus membawa semua sampah dan barang bawaan mereka turun dari gunung.

Hindari membawa barang-barang yang sulit terurai seperti plastik, kaca, dan logam. Bawa barang-barang yang dapat dengan mudah diurai oleh alam atau bisa didaur ulang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here