Perjalanan Wisata ke Desa Baduy, Desa Terpencil di Banten

Di antara gemerlap kota dan arus modernisasi, terdapat sebuah tempat yang memungkinkan kita untuk mengunjungi masa lalu dan melihat langsung budaya yang masih terpelihara dengan baik. Salah satunya adalah Desa Baduy yang terletak di perbukitan Gunung Kendeng, sekitar 75 kilometer dari Rangkasbitung, Banten.

Desa ini adalah rumah bagi suku Kanekes, atau lebih dikenal sebagai Orang Baduy, yang hidup dalam kesederhanaan dan memegang teguh nilai-nilai tradisional mereka. Orang Baduy adalah sub-etnis Sunda yang terdiri dari dua kelompok utama, yakni Baduy Luar dan Baduy Dalam.

Baduy Luar lebih terpengaruh oleh modernisasi dan dapat dicapai dengan berjalan kaki selama dua jam. Di sisi lain, Baduy Dalam menerapkan isolasi ketat dari dunia luar dan berjarak tiga hingga empat jam perjalanan kaki lebih dalam ke pegunungan. Baduy Dalam menjadi tujuan favorit para pelancong karena menawarkan pengalaman budaya yang lebih autentik.

Persiapan Fisik dan Perlengkapan Penting

Sebelum memulai perjalanan menuju Desa Baduy, ada beberapa persiapan yang perlu diperhatikan. Pasalnya, perjalanan ke Baduy Dalam memerlukan fisik yang kuat, karena medannya menguras stamina.

Kamu akan menyeberangi sungai, naik turun bukit, dan berjalan di jalur setapak yang didominasi oleh tanah dan bebatuan kali. Karena itu, pastikan mengenakan alas kaki yang nyaman dan tahan lama. Selama musim hujan, berjalanlah lebih hati-hati agar tidak terpeleset.

Selain itu, bawa perlengkapan seperti losion anti-serangga, tisu kering dan basah, sunblock, power bank, senter, jaket, serta payung atau jas hujan. Karena tidak ada warung makan di Desa Baduy, siapkan camilan untuk perjalanan dan menginap di homestay. Kamu juga dapat membawa bekal makanan sendiri atau meminta tuan rumah untuk menyediakannya.

Larangan dalam Desa Baduy Dalam

Desa Baduy Dalam memiliki sejumlah larangan yang harus dihormati oleh pengunjung. Larangan ini bertujuan untuk menjaga kelestarian budaya dan alam mereka. Beberapa larangan yang perlu diperhatikan adalah:

  • Tidak membawa radio.
  • Tidak menangkap atau membunuh binatang.
  • Tidak membuang sampah sembarangan.
  • Tidak menebang pohon.
  • Tidak mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Tidak merokok.
  • Tidak memotret dan mengambil video.
  • Tidak menggunakan sabun, sampo, atau pasta gigi saat mandi di sungai.

Perjalanan ke Baduy

Biasanya, perjalanan ke Desa Baduy ditawarkan oleh operator wisata dengan harga berkisar Rp500.000 per orang, tergantung pada jumlah peserta dan titik keberangkatan. Harga ini mencakup izin masuk desa, pemandu, homestay, dan makanan.

Jika ingin mengatur perjalanan sendiri, setibanya di Ciboleger, kamu harus melapor di pos untuk izin masuk. Biaya penginapan biasanya sekitar Rp200.000 per rumah, dan biaya pemandu (orang Baduy) sekitar Rp100.000. Jika membawa banyak barang, ada jasa porter yang dapat membantu mengangkut tas bawaan. Selalu tanyakan harga porter sebelum menyerahkan barang.

Berikut gambaran rencana perjalanan ke Desa Baduy, seperti yang ditawarkan Explorer.id.

Hari Pertama

04:30 – Berkumpul di meeting point (Jakarta)
10:00 – Tiba di Terminal Ciboleger dan persiapan
12:30 – Trekking melalui Baduy Luar dengan sesi foto dan belajar tentang budaya lokal
16:30 – Check-in di penginapan dan keliling desa
18:00 – Makan malam bersama penghuni rumah

Hari Kedua
05:00 – Sarapan dan menikmati Kampung Cibeo Baduy Dalam
06:00 – Perjalanan pulang melalui Jembatan Akar dengan sesi foto
13:00 – Perjalanan kembali menuju meeting point

Berkunjung ke Desa Baduy adalah pengalaman yang tak terlupakan. Ini adalah kesempatan langka untuk merasakan budaya dan tradisi yang telah bertahan selama berabad-abad. Dengan memahami larangan dan persiapan yang diperlukan, kamu dapat menghormati kehidupan tradisional Orang Baduy sambil merasakan kekayaan budaya yang mereka miliki.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here