Meski tak berniat melakukan pendakian di tengah hujan, mengetahui cara agar tubuh tetap kering dan nyaman selama pendakian merupakan keterampilan pendakian yang penting. Kamu tak akan pernah tahu kapan terjebak dalam hujan badai, terutama bila mendaki di wilayah seperti Indonesia dengan curah hujan yang besar.
Yuk, simak tips berikut ini agar kamu dapat tetap menikmati pendakian meski di tengah hujan.
1. Pilih jalur pendakian yang tepat
Memilih lokasi pendakian yang tepat saat musim hujan merupakan hal yang penting dan perlu kamu pertimbangkan dengan baik. Pasalnya, saat sedang hujan, jarak pandangmu terbatas. Ketimbang ke puncak gunung, kamu bisa menjelajahi jalan setapak melalui hutan, sungai, danau, ataupun air terjun.
Pemilihan jalur pendakian juga bisa berdasarkan apa yang ingin kamu capai saat melakukan pendakian, entah itu olahraga atau relaksasi. Selain itu, tentukan dari siapa yang melakukan pendakian, baik itu sendiri atau bersama teman. Faktor-faktor ini dapat mempersempit pilihan.
Bila ingin sekalian berolahraga dan jalurnya sedang sangat basah, sebaiknya pilih jalur yang tak curam sehingga dapat beraktivitas tanpa banyak risiko tergelincir. Sementara yang ingin bersantai, pilih jalur yang berkelok-kelok melalui hutan sehingga dapat menikmati suara hujan yang menenangkan.
2. Durasi pendakian singkat
Apa pun pilihanmu, pastikan jalurnya pendek dapat dapat diselesaikan dalam beberapa jam saja atau setengah hari. Dengan demikian, bila cuaca tiba-tiba sangat buruk di tengah pendakian, kamu bisa kembali ke base camp dengan cepat.
Hindari pula pendakian yang mesti mengarungi sungai, terutama bila sungai tersebut rawan banjir. Jangan pula memaksakan pendakian bila rawan badai petir. Selalu utamakan keselamatan diri.
Bila memungkinkan, pertimbangkan untuk membawa komunikator satelit, seperti Garmin inReach Mini 2. Tanpa mengandalkan sinyal telepon seluler, perangkat mungil ini dapat mengirim pesan, peringatan SOS, maupun pelacakan lokasi lewat jaringan satelit.
3. Kenakan pakaian dan perlengkapan yang sesuai
Pastikan untuk mengenakan pakaian yang membuat tubuh kering dan hangat, namun cukup dingin sehingga tidak berkeringat. Hal ini berarti kamu mesti memilih jaket waterproof dengan fitur breathable, selain celana hiking ringan yang waterproof.
- Jaket
Untuk jaket, kamu bisa memilih yang memiliki ritsleting di bagian ketiak agar dapat mendaki di tengah hujan tanpa terlalu berkeringat. Kemudian, pastikan jaketnya tak terlalu ketat maupun terlalu longgar.
- Celana
Untuk celana, pilih yang nyaman, breathable, dan waterproof (bukan water-resistant). Kalau bisa, cari yang memiliki ritsleting di bagian bawah agar bisa mengenakan dan melepas celana tanpa harus mencopot sepatu. Kamu juga bisa mengenakan legging tipis di bawah celana untuk kehangatan ekstra, atau bila ingin melepas celana saat hujan berhenti.
- Sepatu
Sepatu hiking wajib yang waterproof dengan bagian pergelangan kaki yang tinggi, sehingga dapat memberi banyak dukungan di jalur yang licin, selain menahan air dengan lebih baik, terutama bila dipasangkan dengan gaiters. Gaiters terutama wajib dikenakan bila jalur pendakiannya melalui lumpur atau genangan air yang dalam.
Kalau sudah punya hiking boots, kemungkinan besar sepatu tersebut punya fitur waterproof. Jadi cek dulu sebelum buru-buru membeli sepatu yang baru. Jangan lupa bawa kaus kaki wol atau sintetis ekstra untuk berjaga-jaga bila kaki basah.
- Cover backpack
Selain melindungi tubuh dari hujan, pastikan backpack pun tetap kering dengan mengenakan cover pelindung. Umumnya backpack sudah dilengkapi dengan cover pelindung, namun bila tidak ada, kamu bisa membelinya untuk perlindungan ekstra.
- Sarung tangan
Cara terbaik untuk menjaga tangan tetap hangat saat mendaki adalah dengan mengenakan sarung tangan berbahan neoprene. Meski tidak membuat tangan tetap kering, neoprene melindungi tangan saat basah, sehingga jari terasa nyaman dan hangat saat mendaki.
- Trekking pole
Perlengkapan lain yang bisa kamu pakai saat mendaki di tengah hujan adalah trekking pole. Perangkat ini dapat digunakan untuk membantu menjaga keseimbangan di jalur bebatuan dan akar yang licin, menyeberangi sungai, atau mengukur kedalaman lubang lumpur sebelum melangkah ke dalamnya.
4. Bawa camilan yang bisa dimakan sambil berjalan
Jangan membawa makanan yang merepotkan untuk dinikmati, seperti bento box, ataupun yang membutuhkan banyak persiapan. Ingat, kamu tak bisa berhenti terlalu lama untuk makan saat sedang hujan. Lagipula, berhenti lama dapat membuatmu kehilangan panas tubuh.
Karena itu, pilih camilan yang bisa dimakan sambil berjalan, seperti buah, granola bar, atau kacang-kacangan. Camilan ini dapat memberikan nutrisi tambahan yang dibutuhkan untuk membakar kalori, tanpa khawatir mesti berhenti di tengah pendakian. Seperti biasa, ingat untuk membawa pulang semua sampah, dari kulit buah, kulit kacang, maupun plastik kemasan makanan.
5. Jangan memaksakan diri ke tujuan akhir
Mencapai tujuan akhir memang dapat memberikan kepuasan tersendiri. Namun, bila kondisi memburuk, ingatlah untuk selalu mengutamakan keselamatan dan jangan memaksakan diri.
Lagipula, salah satu hal menyenangkan saat mendaki di tengah hujan adalah kecepatan berjalan yang sedikit melambat dari biasanya. Hal ini membuatmu dapat menikmati pemandangan di sepanjang jalur ketimbang fokus ke tujuan akhir. Dengan demikian, bila mesti kembali ke base camp di tengah perjalanan karena cuaca yang memburuk, kamu merasa puas dengan apa yang kamu lakukan.
Teks: Melinda Yuliani