Gowes Menikmati Hamparan Terasering di Ciboer Pass

Foto: Dok. Google Maps/Aka Rifqul Maula

Cobalah mencari informasi tentang Majalengka di mesin pencari web. Biasanya yang muncul pertama adalah hamparan sawah bertingkatnya yang memanjakan visual dan menjadi incaran pemburu foto.

Ya, kawasan ini memang terkenal dengan teraseringnya dan keindahannya kerap disandingkan dengan terasering populer lain di Indonesia. Pembangunan terasering ini sendiri bukan tanpa alasan. Dikelilingi perbukitan terjal membuat petani di sini membangun sawah dengan sistem berundak-undak.

Selain Terasering Panyaweuyan yang fotonya kerap berseliweran di media sosial, masih banyak terasering lain di Majalengka yang panoramanya tak kalah menawan. Salah satunya adalah Ciboer Pass yang terletak di Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, atau sekitar 24 km jauhnya dari pusat kota Majalengka.

Kamu bisa mencapainya dengan kendaraan bermotor ataupun bersepeda. Opsi yang terakhir disebut ini bisa dipilih untuk kamu penyuka petualang. Dengan jalur yang perlahan menanjak menuju ketinggian sekitar 480 mdpl, kamu bisa mengayuh sepeda sambil menikmati hamparan sawah hijau.

Sesampainya di Ciboer Pass, kamu bisa melanjutkan bersepeda menyusuri jalur yang tersedia sambil melihat indahnya terasering yang terhampar di depan mata, lengkap dengan latar Gunung Ciremai di kejauhan. Konon, panorama di sini terutama cantik saat matahari terbit dan menyinari hamparan sawah tersebut.

Di area sekitar sawah ini sudah disiapkan tempat beristirahat untuk mengistirahatkan kaki usai mengayuh sepeda. Kamu bisa bersantai di sana sambil menikmati semilir angin dan suasananya yang asri.

Foto: Dok. Google Maps/Fajar Rumawi

Jangan lupa pula untuk mengabadikan keindahannya dengan berfoto di sejumlah spot favoritnya, seperti di viewpoint yang terletak di titik tertinggi terasering tersebut, ataupun di jalur setapak yang membelah hamparan sawah. Jalur tersebut juga kerap dilintasi oleh petani, sehingga kamu bisa sekalian berinteraksi dengan mereka.

Bila berminat, kamu bisa membeli paket wisata yang tersedia untuk melakukan sejumlah aktivitas menarik lainnya, seperti menanam padi dan membajak sawah dengan kerbau. Setelah itu, kamu bisa menikmati secangkir kopi di kafenya, atau bahkan menginap di camping atau homestay bila enggan pulang, sebelum kembali ke pusat kota keesokan paginya.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here