Bersepeda bersama rombongan memang menyenangkan, namun ada kalanya kita ingin bersepeda sendiri. Dengan solo riding, kamu bisa mengatur jadwal perjalananmu sendiri, menentukan jarak tempuh maupun rute sesuai keinginan, dan menikmati me time yang berharga.
Meski demikian, banyak pesepeda, terutama wanita, yang masih ragu untuk bersepeda sendirian, entah karena alasan keamanan ataupun khawatir harus memperbaiki sepeda sendiri yang rusak di tengah perjalanan.
Artikel ini akan membeberkan sejumlah tips solo riding agar tetap aman, yang dikumpulkan dari pengalaman sejumlah pesepeda di dunia yang telah menempuh ribuan kilometer sendirian.
1. Kemas barang-barang penting
Bawalah perlengkapan yang dibutuhkan untuk memperbaiki sepeda tanpa harus mengandalkan bantuan orang lain, seperti ban dalam, tuas ban, multi tool khusus sepeda, dan pompa sepeda mini. Letakkan dalam satu wadah untuk digunakan saat darurat, dan pastikan sudah bisa mengganti ban sepeda sendiri sebelum bepergian.
Kalau perlu, bawa alat pelindung diri, seperti peluit dan semprotan merica. Jangan lupa juga untuk menyiapkan makanan berenergi tinggi, seperti pisang, whole grain bar, selain botol minum berisi air.
2. Bawa smartphone dan uang tunai
Pastikan smartphone dalam kondisi baterai terisi penuh sebelum meninggalkan rumah. Kalau perlu, aktifkan fitur power saving. Hal ini penting agar smartphone bisa dipakai saat membutuhkan bantuan atau menavigasi jalan bila tersesat. Selain itu, bawa uang tunai secukupnya maupun kartu kredit untuk berjaga-jaga.
3. Kenakan pakaian dan perlengkapan dengan visibilitas tinggi
Karena bersepeda sendirian, tubuh harus benar-benar terlihat oleh pengguna jalan lain, terutama bila berniat bersepeda di malam hari. Salah satu caranya adalah dengan mengenakan pakaian dengan visibilitas tinggi, seperti kuning neon dan oranye. Kenakan juga sepatu dan helm dengan detail reflektif. Untuk menambah visibilitas, kamu juga bisa menambahkan pita reflektif pada rangka sepeda dan/atau lampu pada roda sepeda.
4. Pilih jalur bersepeda yang populer
Walau tak ada salahnya untuk menantang diri, ada baiknya untuk memilih jalur bersepeda yang populer dan sudah kamu ketahui sebelum solo riding. Semakin populer, tentu semakin besar kans kamu mendapatkan bantuan bila terjadi sesuatu di tengah perjalanan.
5. Beritahukan rencana perjalananmu ke orang terdekat
Sebelum keberangkatan, pastikan sudah siap melakukan solo riding, jangan sampai membahayakan diri dan orang lain, serta beritahukan rencana perjalananmu kepada teman dekat atau anggota keluarga, mulai dari waktu bersepeda (jam keberangkatan dan estimasi perjalanan), rute yang akan dilalui, dan hal-hal spesifik lainnya.
Manfaatkan juga fitur berbagi lokasi pada sejumlah aplikasi, seperti WhatsApp dan Google Maps. Dengan cara ini, teman dan keluarga dapat mengetahui keberadaanmu secara real-time.
Teks: Melinda Yuliani