Penuh Sejarah, 3 Benteng di Ternate Ini Wajib Masuk Rencana Perjalanan

Dikelilingi pulau-pulau bergunung subur yang kaya rempah, Ternate setidaknya memiliki 12 benteng pertahanan bekas dominasi perdagangan rempah oleh Portugis, Spanyol, dan Belanda. Berikut beberapa di antaranya yang wajib dikunjungi saat berlibur di Ternate.

1. Benteng Tolukko

Ketika Malaka jatuh ke tangan Portugis, Alfonso d’Albuquerque memerintahkan Fransisco Serrao untuk berlayar menuju timur dan mencari pusat perkebunan rempah. Fransisco Serrao akhirnya mendarat di Ternate pada 1512 dan dimulailah era perdagangan rempah Portugis di Maluku.

Foto: Instagram @elsadewi

Fransisco Serrao memutuskan untuk menetap di Ternate dan membangun benteng, salah satunya di sebelah timur Ternate dan menghadap Halmahera Benteng. Terletak di atas bukit, benteng ini berfungsi mengawasi jalur lalu lintas perdagangan di selat antara Ternate, Halmahera, dan Tidore, selain juga memata-matai Kesultanan Ternate.

Foto: Instagram @satyawinnie

Hingga kini, Benteng Tolukko masih berdiri megah dan kerap dijadikan lokasi untuk menikmati indahnya pemandangan laut maupun Gunung Gamalama yang menjulang tinggi. Di sekitar benteng ini juga terdapat taman cantik yang bisa dijadikan tempat berfoto.

2. Benteng Kastela

Disebut juga Benteng Gam Lamo (asal nama Gunung Gamalama) dan Nostra Senora del Rosario, benteng ini terletak di Kelurahan Kastela, di barat daya Ternate. Merupakan pusat pemerintahan dan perdagangan cengkih Portugis, benteng ini dibangun pada 1522.

Foto: Instagram @f_djaid

Di sinilah Sultan Ternate ke-25, Sultan Khaerun, dibunuh oleh Portugis, sehingga memicu perlawanan rakyat Ternate di bawah pimpinan Sultan Babullah, putra Sultan Khaerun. Benteng Kastela kemudian dikepung selama lima tahun sampai stok makanan dan kebutuhan lainnya tidak dapat masuk.

Akibatnya, banyak warga Portugis yang tinggal di dalam benteng meninggal. Hal ini memaksa Portugis untuk kemudian hengkang dari Ternate pada 29 Desember 1580. Tanggal tersebut kemudian dijadikan hari lahir kota Ternate.

3. Benteng Kalamata

Terletak di selatan Ternate, benteng yang awalnya bernama Santo Lucia ini dibangun Portugis untuk mengawasi Spanyol yang menguasai Tidore. Portugis memang bersaing dengan Spanyol dalam pencarian dan penguasaan perdagangan rempah.

Foto: Instagram @r_zainuddin27

Baru setelah dikuasai Kesultanan Ternate, benteng ini diubah namanya menjadi Benteng Kalamata yang diambil dari nama Pangeran Kalamata, adik Sultan Ternate ke-31. Berada di atas benteng ini, terlihat jelas Pulau Maitara dan Pulau Tidore dengan gunungnya yang menjulang.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here