Gunung Artapela, Alternatif Wisata Pendakian di Bandung untuk Pemula

Foto: Instagram @mhilk235

Terletak di ketinggian 1.900 mdpl, Gunung Artapela merupakan salah satu lokasi pendakian favorit di Bandung. Letaknya tak jauh dari Pangalengan, tepatnya di Desa Sukapura, Kertasari, dan dapat ditempuh sekitar dua jam berkendara dari pusat kota Bandung.

Gunung Artapela bisa menjadi alternatif bagi mereka yang sudah pernah mendaki gunung-gunung lain di Jawa Barat dan ingin mencari tempat pendakian baru. Jalur pendakiannya pun ramah untuk pendaki pemula, sehingga cocok untuk mereka yang ingin mengetes kekuatan fisik maupun stamina sebelum mendaki gunung-gunung lain yang lebih tinggi dan terjal.

Foto: Instagram @eje_julio

Meski tak terlalu tinggi, pemandangan di sekitar gunung ini dapat menjadi daya tarik tersendiri. Selain dapat menyaksikan indahnya matahari terbit maupun terbenam, kamu bisa melihat gagahnya gunung-gunung yang ada di Bandung dan sekitarnya.

Menariknya lagi, biaya mendaki di sini sangat terjangkau. Kamu hanya perlu menyiapkan biaya tiket masuk sebesar Rp5 ribu maupun biaya parkir sebesar Rp5 ribu untuk motor dan Rp15 ribu untuk mobil.

Foto: Instagram @kunuy04_

Base camp pendakiannya buka sepanjang hari, jadi kamu bisa datang kapan saja. Namun idealnya pendakian dapat dimulai pada pagi atau siang hari. Pendakian di malam hari akan lebih berisiko karena pencahayaan yang minim di sepanjang jalur.

Dari base camp, jalur pendakian akan diawali dengan jalan setapak melintasi perkebunan warga. Setelah itu, medannya mulai menanjak melintasi bukit dengan jalur terbuka yang didominasi rerumputan dan minim pepohonan tinggi. Hal ini bisa menjadi tantangan tersendiri bila mendaki di siang hari, karena tubuh akan terpapar langsung oleh teriknya sinar matahari.

Foto: Instagram @afganfazri

Sepanjang perjalanan, kamu akan disuguhi oleh keindahan alam di lereng gunung, dari persawahan dan perkebunan, hingga permukiman warga. Kamu juga bisa melepas lelah di sebuah gubuk sebelum melanjutkan pendakian kembali.

Durasi pendakian sekitar empat jam hingga sampai puncak. Setibanya, kamu dapat melihat hamparan luas padang rumput yang ditumbuhi ilalang maupun edelweiss. Area puncaknya yang datar ini bisa dimanfaatkan untuk mendirikan tenda dan melewatkan malam di sana.

Foto: Instagram @kokocrunchh

Fasilitas seperti toilet, kamar mandi, musala, dan warung bisa kamu jumpai di base camp. Bila ingin berkemah, sebaiknya menyiapkan sendiri perlengkapan seperti tenda dan sleeping bag maupun perbekalan untuk disantap di puncak. Siapkan pula jas hujan maupun pakaian tebal dan selimut untuk mengantisipasi cuaca yang tak bisa diprediksi.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here