Jelajah Destinasi Wisata dengan Bike Touring, Simak Tipsnya untuk Pemula!

Destinasi wisata yang menyuguhkan keragaman lanskap alam merupakan tempat favorit para pesepeda. Mau bersepeda menyusuri pinggir pantai, lalu melintasi bukit dan gunung? Atau melewati desa-desanya yang menawan dan hamparan sawah hijau sejauh mata memandang? Semua bisa kamu lakukan.

Tentu saja semakin luas suatu tempat, semakin lama pula durasi bersepeda untuk mengelilingi sejumlah atraksinya. Karena itu, opsi bike touring kemudian lebih disukai, terutama sejak pandemi ketika orang-orang sudah mulai bosan beraktivitas di dalam ruang saja.

Dengan berbekal sepeda, kamu bisa menjelajahi banyak tempat sekaligus dalam beberapa hari. Pengalamannya pun tentu lebih intim ketimbang naik kendaraan bermotor, karena kamu bisa berinteraksi lebih dekat dengan alam maupun warga sekitar.

Bila berniat melakukan bike touring untuk menjelajahi destinasi wisata, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, terutama untuk pemula. Berikut sejumlah tipsnya.

1. Tentukan ingin tur mandiri atau berpemandu

Tur mandiri dan berpemandu menawarkan pengalaman yang berbeda, dan masing-masing memiliki keunggulannya tersendiri. Tur mandiri lebih cocok untuk mereka yang suka bepergian sendiri, dan ingin menjelajah suatu tempat tanpa harus terburu-buru waktu.

Sementara dalam tur berpemandu, peserta akan bersepeda bersama dalam satu kelompok bersama pemandu. Bila khawatir tersesat atau kesulitan bahasa, sebaiknya memilih tur berpemandu.

2. Jangan melebih-lebihkan kemampuan diri

Jangan berasumsi bahwa tingkat kebugaran yang baik dapat memberi pengalaman bersepeda yang nyaman. Banyak atlet kuat yang kerap berlari, berenang, atau latihan beban melakukan kesalahan ini dan mengira mereka bisa bersepeda dengan baik dalam jarak jauh.

Padahal, bersepeda menggunakan banyak otot yang berbeda dengan olahraga lain, dan bahkan atlet yang kuat dan bugar sekalipun bisa merasa cepat lelah saat bersepeda.

3. Banyak berlatih sebelum bike touring

Sebelum bike touring, luangkan waktu untuk berlatih bersepeda setidaknya empat hari dalam seminggu, dan cobalah untuk mencapai setidaknya 60 persen dari jarak yang akan ditempuh dalam tur nantinya. Idealnya, mulailah 6-8 minggu sebelum bike touring. Tentunya, semakin awal akan semakin baik.

4. Bersikap realistis untuk jarak ingin ditempuh dalam sehari

Ingatlah bahwa tujuan bike touring adalah untuk berlibur dan akan ada banyak hal yang bisa dilihat di sepanjang jalan. Selain itu, kamu mesti berkendara selama beberapa hari, dan biasanya bolak-balik, bukan sekali jalan. Belum lagi di perjalanan kamu bakal naik turun sepeda untuk berfoto di sejumlah destinasi, atau sekadar berhenti untuk mencicipi kuliner setempat

Biasanya, untuk gowes santai, jarak yang ditempuh sekitar 30-60 km dalam sehari. Medannya pun relatif datar dan tak ada tantangan berarti. Tentu saja pesepeda bisa memilih level kesulitannya sendiri, dengan semakin sulit, semakin menantang pula medannya.

5. Pertimbangkan sepeda listrik

Sepeda listrik terutama memudahkan pelancong yang tak pernah mengira bisa melakukan tur dengan hanya naik sepeda. Jenis sepeda ini juga bisa direkomendasikan untuk mereka yang usianya lebih tua ataupun siapa saja yang baru pulih dari operasi lutut.

6. Tentukan waktu terbaiknya

Cari tahu kondisi cuaca rata-rata dan curah hujan di area yang ingin dikunjungi, kemudian pilih waktu terbaiknya yang sesuai preferensi. Bila ingin menghindari keramaian, bersepedalah sebelum atau sesudah musim turis ketika tarifnya lebih rendah dan keramaiannya lebih sedikit.

7. Berkemas cerdas dan ringkas

Berpakaianlah sesuai cuaca yang mungkin bakal dihadapi di perjalanan. Bila cenderung dingin, kenakan pakaian berlapis, dan lepas lapisan luar seiring berjalannya hari dan ketika suhu naik.

Bersiaplah pula untuk kemungkinan hujan. Bawa perlengkapan hujan yang baik untuk menutupi sepatu, kaki, dan badan. Terakhir, bawa helm sendiri untuk alasan kebersihan dan keamanan.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here