Menyaksikan Indahnya Panorama dari Tumpak Pare, Wisata Antimainstream di Ponorogo!

Foto: Dok. Google Maps/Diexy Inkha

Berbicara Ponorogo, hal yang pertama terlintas adalah tarian tradisional yang identik dengan Singo Barong. Meski demikian, kawasan ini juga menyimpan banyak atraksi alam yang menanti untuk dijelajahi. Salah satunya adalah Tumpak Pare yang terletak di Dukuh Slorok, Desa Cepoko, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo.

Destinasi wisata ini berupa bukit dengan pepohonan pinus di puncaknya maupun hamparan rerumputan sejauh mata memandang. Dari sini, kamu bisa menikmati indahnya panorama sekitar bukit dari ketinggian, yang makin eksotis kala berselimut kabut dan lautan awan.

Foto: Dok. Google Maps/Diexy Inkha

Karena berada di dataran tinggi, yakni sekitar 860 mdpl, hawanya pun sejuk dan cocok buat melarikan diri sejenak dari panasnya perkotaan. Aksesnya pun mudah, sehingga cocok untuk melewatkan akhir pekan bagi warga yang tinggal di Ponorogo dan sekitarnya.

Untuk mencapai Tumpak Pare, kamu bisa berkendara dari pusat kota Ponorogo selama sekitar satu jam. Jalurnya masih satu arah ke Gunung Gajah, dengan medan yang terus menanjak dan berkelok.

Foto: Dok. Google Maps/Diexy Inkha

Demi kelancaran perjalanan, pastikan kendaraan dalam kondisi prima dan bahan bakar terisi penuh. Selain itu hindari berangkat selepas senja demi keamanan, karena penerangan menuju lokasi yang terbilang minim. Bila belum mengetahui benar tempat ini, kamu bisa menanyakan lokasinya ke warga setempat.

Setibanya di kaki bukit, kamu bisa memarkirkan kendaraan di area yang sudah disediakan, sebelum berjalan kaki menuju puncak. Tak ada rintangan berarti selama trekking, dan perjalanannya bisa kamu tempuh dalam waktu singkat (sekitar 15-30 menit), kecuali banyak berhenti untuk beristirahat dan berfoto.

Foto: Dok. Google Maps/Yunos Arosyid

Area puncak Tumpak Pare terbilang luas dan cukup landai, dengan hamparan rerumputan yang bagai karpet hijau saat musim hujan, dan tampak kuning kecokelatan saat musim kemarau. Kamu bisa mencari spot terbaiknya untuk sekadar berpiknik atau bahkan berkemah.

Pastikan membawa perlengkapan maupun perbekalannya sendiri karena tak ada penyewaan di lokasi, selain untuk berjaga-jaga kalau warung yang tersedia di kaki bukit sedang tutup. Selain itu, jangan lupa menjaga kebersihan selama berada di sini agar lingkungannya senantiasa bebas dari sampah.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here