The Theater of Me, Kilas Balik Perjalanan Karir Seni Agus Suwage

Foto: Dok. Museum MACAN

‘The Theater of Me’ merupakan tajuk pameran terbaru di Museum MACAN yang berlangsung mulai 4 Juni hingga 15 Oktober 2022. Pameran ini menampilkan setidaknya 80 karya seni dari salah satu perupa terkemuka Indonesia, Agus Suwage.

Karya yang ditampilkan dalam pameran ini tak terbatas pada lukisan, namun juga patung dan instalasi yang semuanya ia buat selama tiga dekade terakhir. Bagi sang perupa, ‘The Theater of Me’ bagai sebuah survei dari perjalanan karier seninya.

Foto: Dok. Museum MACAN

Dikerjakan mulai periode 1990-an hingga kini, karya tersebut dipengaruhi oleh gejolak perubahan sosial dan politik di Indonesia, serta secara mendalam mengungkapkan harapan dan rasa frustrasi dari generasi yang hanyut dalam pergeseran kekuasaan dan identitas.

‘Penentang Arus’ (1987) merupakan salah satu lukisannya yang paling awal, yang ia kerjakan saat sedang menyelesaikan studinya di Institut Teknologi Bandung. Lewat karyanya, ia ingin menunjukkan bahwa masyarakat saat itu berada di belenggu bawah Orde Baru dan tidak memiliki banyak ruang untuk kebebasan pribadi, keingintahuan intelektual, maupun keunikan individual.

Foto: Dok. Museum MACAN

‘Circus of Democracy I’ (1997) dilukis di Jakarta pada saat-saat krusial ketika mahasiswa menuntut keterbukaan dan transformasi yang demokratis.

Kemudian ada ‘Sekedar Memperagakan Apa yang sedang Dilakukan oleh si Dia’ (2004) yang merujuk pada sejumlah foto-foto dokumentasi dari penjara Abu Ghraib yang diterbitkan media Barat pada 2004.

Foto: Dok. Museum MACAN

Sementara ‘After Gilbert and George’ (2008) merupakan bentuk penghormatannya pada duo seniman legendaris, Gilbert & George yang sangat berpengaruh pada perkembangan praktik seni Agus Suwage.

Masih banyak karya menarik lainnya yang hadir dalam pameran ini, termasuk ‘Tembok Toleransi’ (2012) yang berupa dinding dari batu bata seng dengan telinga-telinga emas disematkan ke dinding tersebut. Masing-masing telinga menyembunyikan pengeras suara yang menyiarkan azan.

Foto: Dok. Museum MACAN

Ada pula ‘Untitled’ (1995) berupa ‘seni rupa buku’ yang memperlihatkan humor gelap dan satir Suwage, serta munculnya filosofi pribadinya mengenai kritik diri. Dengan menggambarkan dirinya lewat bentuk karikatur, ia mampu menyuarakannya secara implisit dan personal.

Untuk melihat karya-karya lainnya, kamu bisa langsung datang ke pameran ‘The Theater of Me’. Untuk resevasi tiket secara daring, kunjungi situs resmi museummacan.org atau mitra tiket Museum MACAN (Traveloka, Tiket.com, GoTix, dan Klook).

 Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here