Berolahraga di Tengah Teduhnya Hutan Mangrove Wonorejo

Foto: Dok. Bappeko Surabaya

Ketimbang berlari di tepi jalan raya yang riuh dan penuh polusi, berolahraga di tengah teduhnya hutan tentu lebih menarik. Pepohonan yang rapat dan lokasi yang jauh dari lalu-lalang kendaraan memungkinkanmu untuk menghirup udara segar sembari menikmati pemandangan sekitar yang memanjakan mata.

Salah satu hutan yang bisa kamu tuju untuk berolahraga di Surabaya adalah Hutan Mangrove Wonorejo. Lokasinya jauh dari keramaian kota, yakni di Jalan Wonorejo Timur, Kecamatan Rungkut, atau sekitar 45 menit berkendara dari Alun-alun Surabaya.

Foto: Dok. Bappeko Surabaya

Seluas 200 hektar, hutan yang ditumbuhi berbagai tanaman bakau ini awalnya dibuat untuk mencegah abrasi di wilayah timur Surabaya, sebelum kemudian dimanfaatkan sebagai destinasi wisata rekreasi maupun edukasi. Beroperasi tiap harinya mulai pukul 08:00, pengunjung dapat mengakses hutan ini tanpa membayar tiket masuk.

Hanya saja, ada beberapa spot foto yang dikenakan biaya tersendiri. Selain itu, bila ingin menelusuri hutan ini dengan naik kapal, mereka mesti membayar tiket sebesar Rp25 ribu per orang atau Rp15 ribu per anak. Kapal ini akan membawa penumpangnya menyusuri hutan bakau hingga menuju dermaga di muara laut.

Foto: Dok. Bappeko Surabaya

Di luar itu, pengunjung dapat memanfaatkan jogging track yang tersedia di Hutan Mangrove Wonorejo untuk berjalan kaki atau berlari santai. Trek tersebut ada yang berupa susunan kayu sepanjang sekitar 650 meter dan 450 meter, dan ada pula yang terbuat dari kayu berlapis bambu dengan panjang sekitar 200 meter.

Bila ingin berolahraga, kamu dapat memulainya dari pintu masuk Hutan Mangrove Wonorejo, kemudian menyusuri trek kayunya di sisi timur, sebelum berbelok kanan melalui trek kayu berlapis bambu, melewati sentra kuliner, dan kembali ke titik awal.

Foto: Instagram @andravision

Treknya memang lumayan panjang, terlebih bila berniat mengitari hutan tersebut berkali-kali. Namun saat dilakoni, kegiatan joging tersebut tak begitu melelahkan, terlebih dengan keberadaan pepohonan bakau yang menemani di sepanjang perjalanan.

Waktu terbaik berkunjung kemari adalah di pagi hari ketika udaranya masih segar. Terlebih, kawasan ini jauh dari area pabrik, sehingga bebas polusi dan memang cocok untuk berolahraga. Selain itu, semakin siang kawasan ini semakin ramai pengunjung, terlebih di akhir pekan.

Foto: Instagram @rachoriz

Kalau suka berfoto, jangan lupa untuk sekalian membawa kamera atau bisa juga memanfaatkan smartphone. Ada beberapa spot di sini yang sempurna untuk latar berfoto, termasuk di atas jembatan kayunya yang berlatar pepohonan bakau.

Fasilitas lainnya yang tersedia di sini adalah toilet, musala, hingga tempat parkir yang memadai. Seperti yang disebutkan di atas, di sini tersedia pula sentra kuliner yang menyediakan beragam pilihan makanan dan minuman. Kalau tak membawa bekal, kamu bisa mengisi perut dengan menyantap makanan di sini sambil mengistirahatkan kaki yang pegal setelah sepagian berolahraga.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here