Berwisata Kuliner di Padang Panjang, Jangan Lewatkan 5 Tempat Ini!

Berencana melakukan perjalanan darat dari Padang menuju Bukittinggi untuk liburan selanjutnya? Jangan lupa mampir di Padang Panjang, sekitar 78 km jauhnya dari Padang, untuk mengisi perut dengan makanan lezat yang ditawarkan rumah makan berikut ini.

1. Sate Mak Syukur

Foto: Instagram @herroom.id

Berlokasi di tepi jalan raya Padang-Bukittinggi di Silaing Bawah, sate berkuah kuning ini disajikan dengan kerupuk kulit atau karupuak jangek plus secangkir teh manis. Konon sate di rumah makan ini rasanya tidak berubah sejak pertama kali buka hingga kini dikelola oleh generasi selanjutnya.

2. Pondok Lamang & Kawa Daun Pak Pangeran

Foto: Instagram @misshotrodqueen

Inilah tempat untuk mencicipi lemang tapai dan kopi kawa daun yang merupakan warisan tanam paksa pada 1830-1850. Ketika itu petani diharuskan menanam kopi namun tidak boleh menikmati kopinya, sehingga mereka membuat minuman dari daun kopi layu yang direbus dan disajikan dalam batok kelapa.

3. RM Pak Datuk

Foto: Dok. Google Maps/Nike Sutjipto

Rumah makan dengan bangunan khas Minangkabau ini menawarkan Rendang, Dendeng Batokok, Gulai Kepala Ikan, Gulai Cancang, Pangek, Gulai Banak alias Gulai Otak, Goreng Bilih (ikan di Danau Singkarak), dan masih banyak lagi. Semuanya tentu saja enak, tapi yang memiliki kolesterol tinggi sebaiknya menghindari menu bersantan dan berminyak.

4. RM Gumarang

Foto: Dok. Google Maps/Dinda Rahmi

Rumah makan yang sudah berumur lumayan tua ini berlokasi di pusat kota Padang Panjang dan selalu ramai, terutama oleh pedagang. Konon petani setempat sehabis menjual hasil panen mereka pada Senin dan Jumat akan menyempatkan makan siang di sini.

5. Bika Talago

Foto: Dok. Google Maps/Imas Uliyah

Di Jalan Raya Padang-Bukittinggi, kira-kira di kilometer 10, terdapat Bika Talago yang warungnya bercat hijau. Setiap gigit kue yang dipanggang di tungku dengan arang dan sabut kelapa ini merupakan surga. Terbuat dari tepung beras, kelapa, dan gula putih atau gula merah, kue yang bernama asli kue singgang ini paling enak disantap hangat-hangat ditemani secangkir kopi atau teh.

Tips:

Bila kekenyangan, bisa juga sekadar duduk di kedai kopi ala Padang Panjang yang disebut bofet dan biasanya tersebar di sekitar pasar. Bofet biasanya dipenuhi para pria yang duduk-duduk menikmati teh talua, terutama setiap Jumat pagi.

Teh talua merupakan minuman khas Minang, berupa kuning telur bebek yang diaduk dengan gula dan diseduh dengan teh kental yang mendidih. Orang Minang meminumnya sebagai penambah stamina dan afrodisiak.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here