25 Perupa Unjuk Karya di Pameran ‘On Connectivity’

'Kehendak Dalam Penciptaan #12' karya Rendy Raka Pramudya

Libur Lebaran ini, banyak kegiatan seru yang bisa kamu lakukan bersama orang-orang terkasih. Selain berkumpul dan bersantap bersama, kunjungan ke pameran seni pun bisa masuk ke agenda liburanmu.

Kalau kamu tinggal atau berencana liburan di Yogyakarta, salah satu pameran yang bisa kamu kunjungi adalah ‘On Connectivity’. Pameran persembahan Kohesi Initiatives ini melibatkan 25 perupa yang berasal dari generasi maupun latar belakang yang berbeda.

‘Depth’ karya Laksmana Ryo

Para perupa tersebut antara lain Abenk Alter, Addy Debil, Agugn, Andy Dewantoro, Bunga Yuridespita, Citra Sasmita, Darbotz, Dede Cipon, Dian Suci Rahmawati, Dwiky KA, Eddy Susanto, Enka Komariah, Erwin Windu Pranata, Etza Meisyara, Evi Pangestu, Farley Del Rosario, Fatoni Makturodi, I Made Agus Saputra, Ipeh Nur, Jim Allen Abel, Laksamana Ryo, Mr. S (Mark Santos), Mujahidin Nurrahman, Rendy Raka Pramudya, dan Riono Tanggul.

Sesuai tajuk pameran, karya-karya ini meneliti hubungan antara manusia dengan berbagai subjek di sekitar mereka, seperti pola pikir kolektif, habitat, sejarah, dan bahkan alam semesta. Harapannya, koneksi tersebut akan terbangun setelah mengamati karya-karya yang ditampilkan dan menghasilkan pemahaman baru.

‘Pencuri Arca’ karya Enka Komariah

Semakin kita terhubung dengan orang lain yang tidak seperti kita atau memiliki jalan pikiran yang berbeda dari kita, semakin sedikit kesenjangan yang memisahkan kita, dan semakin kita memahami dunia.

Dalam catatan pameran, Rifda Amalia memaparkan lima subjudul, yakni Mengekspresikan Kesadaran Kolektif, Menghuni Ruang dan Lingkungan, Mengamati Perubahan dalam Waktu, Berkomunikasi dengan Kosmos, dan Terlibat dengan Audiens.

‘Marriage of Stories’ karya Farley Del Rosario

Masing-masing subjudul tersebut melihat kecenderungan perupa dalam memahami, memaknai, hingga mengekspresikan ragam hubungan manusia dengan orang lain, waktu, hingga persoalan kontemporer.

Lebih dari 30 karya yang ditampilkan di pameran ini memiliki beragam teknik maupun medium eksploratif yang berperan sebagai lapisan hubungan antara galeri, perupa, dan audiens. “Setiap karya membuka ruang tanpa batas yang membuat audiens menjalin hubungan dengan karya, dan selanjutnya dengan perupa tanpa kesalahpahaman,” papar Rifda dalam siaran pers.

Foto: Instagram @deauswtnhsnh

Bila tertarik mengunjungi pameran ini, kamu bisa langsung datang ke Tirtodipuran Link yang beralamatkan di Jalan Tirtodipuran No. 50. Pameran berlangsung setiap harinya (kecuali Senin) hingga 12 Juni mendatang.

Sebelum ke pameran, rencanakan hari dan sesi kunjungan lewat Loket.com (klik di laman ini), kemudian datang sesuai hari dan sesi kunjungan yang tertera pada pemesanan tiket. Ada tiga sesi yang tersedia dalam satu hari, yakni pukul 12:00-14:00, pukul 14:00-16:00, dan pukul 16:00-18:00.

Bukti pemesanan tiket tidak perlu dicetak, cukup ditunjukkan ke petugas. Biaya tiket masuk sebesar Rp20 ribu dibayarkan langsung saat tiba di galeri. Tiket bisa dibeli langsung di tempat, asalkan kuota masih tersedia.

 Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here