Uji Nyali di Rumah Pengabdi Setan, Berani Coba?

Foto: Instagram @dodyadrianp

Buat para penyuka film horor, tentu masih ingat dengan ‘Pengabdi Setan’ yang sempat ramai diperbincangkan 2017 lalu bukan? Tak hanya mencuri perhatian berkat plot, sinematografi, dan akting para pemerannya, rumah yang menjadi lokasi syutingnya pun membuat banyak orang penasaran.

Karena itu, tak heran bila banyak yang rela jauh-jauh ke lokasi rumah tersebut untuk mengintip langsung isi dalamnya dan membayangkan kejadian menyeramkan yang terjadi seperti di film.

Rumah itu sendiri terletak di sebuah bukit di Pangalengan, Bandung. Kalau tak ingin repot berkendara ke sana, kamu bisa memesan tur dari sejumlah operator wisata, seperti Explorer.id yang membanderol harga trip sebesar Rp350.000 per orang dengan keberangkatan dari Jakarta.

Foto: Dok. Google Maps/Wilmar Desrizal

Namanya wisata horor, tentu lebih seru lagi bila perjalanan dilakukan di malam hari bukan? Memahami hal tersebut, Explorer.id menawarkan tur dengan keberangkatan sekitar pukul 19:00 dari Jakarta, sehingga setibanya di Rumah Pengabdi Setan sudah dini hari.

Tur ini terutama ideal untuk kamu yang ingin melewatkan akhir pekan dengan liburan singkat. Cukup pesan keberangkatan di hari Jumat malam, dan keesokan sorenya kamu sudah tiba lagi di Jakarta. Jadi, masih ada cukup waktu untuk istirahat sebelum masuk kerja kembali di hari Senin.

Rumah Pengabdi Setan

Akhir pekan lalu, tim Getlost.id berkesempatan mencicipi langsung tur yang ditawarkan Explorer.id. Berangkat dari Jakarta pukul 19:30, kami tiba di Rumah Pengabdi Setan pukul 02:00.

Seturunnya dari minibus yang membawa kami ke lokasi, para peserta langsung sibuk mengenakan jaket. Suhu udara saat itu memang cukup dingin, yakni mencapai 14 derajat Celsius.

Sebelum masuk, kami menuju loket terlebih dahulu untuk membayar tiket masuk sebesar Rp25.000 per orang. Sebagai informasi, loket tersebut memang buka 24 jam, jadi siapa pun yang ingin datang bisa berkunjung kapan saja, bahkan dini hari sekalipun. Namun, bila ingin ditemani oleh pemandu yang merupakan warga lokal, pengunjung wajib menghubungi pengelola terlebih dahulu.

Foto: Dok. Google Maps/Hari Farisca

Wisata Rumah Pengabdi Setan dilakukan dengan mengunjungi dua rumah. Rumah pertama adalah rumah keluarga yang muncul di film ‘Pengabdi Setan’, sedangkan rumah kedua adalah rumah tetangga dari keluarga tersebut.

Rumah pertama terdiri dari dua lantai dengan empat kamar. Namun, ada satu kamar yang ditutup dan tidak boleh dikunjungi karena kerap terjadi kejadian mistis di sana. Tiga kamar lainnya adalah kamar Ibu, kamar Ian, dan kamar Bondi.

Ruang pertama berisikan ruang tamu yang menampilkan foto keluarga dan foto Ibu. Nuansa tempo dulu terasa di ruangan tersebut, dengan lantai kayu, perapian, dan wallpaper bermotif bunga.

Masih di ruangan yang sama, kami melihat sebuah lukisan salah satu YouTuber Indonesia, Jurnal Risa yang pernah melakukan eksplorasi di rumah ini dan menggambarkan ilustrasi rumah dan penunggunya.

Foto: Dok. Google Maps/Dude Jr

Memasuki kamar Ibu, kami menjumpai tempat tidur yang biasa digunakan Ibu dalam film, lengkap beserta kursi goyang, cermin, dan tempat berias, balkon, selain patung pocong yang menggambarkan kehadiran sosok dalam kamar.

Di kamar Tony yang bernuansa hitam (mulai dari pintu hingga dinding), terdapat patung-patung pocong di samping pintu masuk dan di dekat jendela serta sesajen untuk menambah kesan mistis dalam kamar tersebut. Di kamar Ian dan Bondi tidak terlalu banyak barang, tapi ada satu kasur dan patung pocong di lorong menuju kamar.

Yang menjadi objek utama dan titik terseram dalam rumah ini adalah sumur yang merupakan sumur buatan. Pemandu kami menjelaskan bahwa di sumur ini pengunjung sering ‘diganggu’. Oleh karena itu, kami diminta untuk berhati-hati dan sering mengucapkan salam. Di atas sumur ada patung hantu berjubah hitam besar.

Foto: Instagram @nanaashooky_

Lalu kami ke rumah kedua (rumah tetangga) yang merupakan seorang ustad dalam film tersebut. Sebenarnya di dalam rumah ini tidak ada perabotan. Hanya ruangan kosong saja. Tapi menurut pemandu, justru rumah inilah yang lebih seram daripada rumah utama. Rumah ini gelap, tidak dilengkapi dengan lampu.

Di rumah ini sempat ada kejadian nyata beberapa waktu yang lalu. Salah satu pengunjung seperti ‘menantang’ penunggu rumah. Tak disangka, pengunjung tersebut malah terkena musibah. Konon, ia dilempar oleh makhluk tak kasat mata dan darahnya masih membekas di dinding rumah tersebut sampai sekarang.

Lalu kami melewati kuburan buatan yang merupakan properti film. Kuburan tersebut diberi nama orang-orang Belanda yang pernah menempati rumah tersebut. Rumah dalam film ini memang awalnya adalah rumah dinas milik PTPN untuk orang-orang Belanda. Kunjungan ke kuburan ini mengakhiri tur kami di Rumah Pengabdi setan.

Taman Langit Pangalengan

Selepas tur di Rumah Pengabdi Setan, kami tak langsung pulang ke Jakarta, melainkan mengunjungi destinasi berikutnya yang juga termasuk dalam paket wisata yang ditawarkan Explorer.id. Tiba di Taman Langit Pangalengan pukul 04:30, kami langsung mendaki sekitar dua kilometer untuk ke puncaknya yang merupakan tempat terbaik menyaksikan matahari terbit.

Foto: Dok. Google Maps/Kaori Chatto

Jalur pendakiannya relatif mudah, dengan jalur tanah dan tangga yang cukup panjang, selain melewati area berkemah. Pemandangan dari puncak yang bisa disaksikan berupa perkebunan teh, hutan pinus, Danau Cileunca, dan Gunung Malabar. Puas menyaksikan sunrise, kamu menuju tempat makan untuk menikmati sarapan sembari mengagumi keindahan panorama di sekitarnya.

Wayang Windu

Selepas sarapan di Taman Langit Pangalengan, kami diajak menuju Wayang Windu di Desa Tarumaja, Kecamatan Kertasari. Setinggi 1.800 mdpl, tempat wisata ini menyediakan berbagai spot foto menarik dengan latar perkebunan teh.

Foto: Dok. Google Maps/Pinguin Thea

Tak hanya itu, kawasan ini juga menyediakan sejumlah fasilitas lainnya, mulai dari gardu pandang, warung makan, hingga trek sepeda dan penyewaan ATV. Menjelang siang, barulah kami kembali ke minibus untuk perjalanan pulang ke Jakarta.

Tertarik mengikuti trip dengan rencana perjalanan seperti di atas? Silakan kunjungi laman ini untuk info lebih lanjut.

Teks: Deslita Sibuea & Anabella Bethlea | Editor: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here