Ke Yogyakarta, Main-main ke Museum Sonobudoyo Yuk!

Foto: Instagram @prawesthika

Sebagai kota budaya, Yogyakarta tak hanya dikenal dengan galeri seninya yang kerap menggelar berbagai pameran, namun juga deretan museum yang menyimpan koleksi bersejarah. Sebut saja Museum Sonobudoyo yang berada di Jalan Pangurakan No. 6.

Museum ini dibangun atas inisiatif Java Instituut, lembaga penelitian yang berkecimpung pada bidang kebudayaan Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. Setelah melalui proses panjang selama bertahun-tahun, barulah pada 1934 museum tersebut mulai dibangun, dan kemudian dibuka satu tahun setelahnya.

Memiliki jumlah koleksi sejarah terbanyak di Yogyakarta, yakni mencapai lebih dari 43.000 buah, koleksi tersebut mencakup naskah kuno, batik, alat musik, arca, keramik, senjata tradisional, dan masih banyak lagi. Dengan membayar Rp3.000, kamu dapat melihat seluruh koleksi tersebut. Terjangkau bukan? Apalagi ruang pamernya cukup banyak dan beragam.

Di area luar museum, tepatnya di sisi timur dan barat pendopo, kamu akan menjumpai dua buah meriam yang berasal dari Sri Sultan Hamengku Buwono III. Tak hanya itu, kamu juga bisa melihat arca Dewi Laksmi, Mahakala, dan Makara di halaman.

Foto: Instagram @said_sanggabuana

Memasuki ruang pamer, kamu akan tiba di Ruang Pengenalan lebih dahulu. Ruang tersebut berisi tempat tidur lengkap dengan dipan, bantal, dan guling, yang merupakan simbol pemujaan untuk Dewi Sri.

Setelah itu, kamu akan tiba di Ruang Prasejarah yang koleksinya berupa benda-benda yang berkaitan dengan cara hidup manusia di zaman purba, sebelum berlanjut ke Ruang Klasik dan Peninggalan Islam yang menampilkan perjalanan sejarah dan budaya di Indonesia yang bisa dilihat dari sistem kemasyarakatan, bahasa, kepercayaan, dan sebagainya.

Foto: Instagram @dumphere___

Ruang-ruang lainnya termasuk Ruang Batik yang memajang berbagai koleksi membatik maupun proses membatik, Ruang Wayang yang menampilkan berbagai koleksi wayang, serta Ruang Topeng yang koleksinya berupa berbagai topeng khas Indonesia.

Ada pula Ruang Ukir, Ruang Senjata, dan Ruang Mainan, yang sesuai namanya masing-masing memamerkan koleksi ukiran, senjata, serta permainan tradisional.

Foto: Instagram @fannwork

Terakhir, kamu akan tiba di Ruang Bali yang menyuguhkan berbagai koleksi seni asal Bali dan Lombok. Memasuki ruang ini bagai menjejakkan kaki di museum yang sama sekali berbeda, karena koleksi di ruang pamer sebelumnya didominasi oleh kebudayaan Jawa. Di sini, kamu bisa melihat berbagai koleksi patung, beragam lukisan, hingga benda-benda pelengkap ritual tradisional Bali.

Museum Sonobudoyo biasanya beroperasi setiap Selasa hingga Minggu mulai pukul 08:00 hingga 16:00 (atau hingga pukul 14:30 di hari Jumat). Namun berhubung sedang PPKM Darurat, museum tersebut ditutup untuk sementara waktu dan hanya bisa dikunjungi secara virtual lewat laman ini.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here