Taman Waduk Ria Rio yang berada di Pulomas, Jakarta Timur merupakan taman yang tergolong baru. Diresmikan 2013 lalu, taman ini tadinya berupa rawa-rawa yang kemudian diubah menjadi waduk untuk menampung air ketika banjir.
Seiring semakin padatnya warga Jakarta, waduk yang tadinya berisi air jernih itu mulai tercemar, selain dipenuhi eceng gondok. Barulah pada era Gubernur Joko Widodo, waduk tersebut ditata ulang dan lahan sekitarnya dimanfaatkan sebagai taman kota yang dapat dinikmati warganya untuk berekreasi.
Menempati area seluas 2,6 hektar, Taman Kota Waduk Ria Rio memiliki trek joging yang nyaman dilintasi untuk berolahraga atapun sekadar berjalan santai. Bila ingin beristirahat, kamu bisa duduk-duduk di deretan bangku tamannya sembari menikmati pemandangan sekitar.
Demi mengoptimalkan fungsinya sebagai daerah tangkapan air dan paru-paru kota, berbagai jenis pohon pun ditanam di sini. Selain membuat suasana makin asri, salah satu pohon tersebut bahkan menjadi ikon Taman Waduk Ria Rio.
Ya, pohon tersebut adalah baobab. Pohon raksasa yang tingginya bisa mencapai 30 meter itu sengaja ditanam di taman tersebut karena dapat menyerap dan menyimpan air dengan baik pada batangnya.
Tak sedikit pengunjung yang kelar beraktivitas menyempatkan diri untuk berfoto dengan latar pohon baobab. Pasalnya, tanaman asal Afrika ini memang punya bentuk yang unik, yakni seolah tumbuh terbalik dengan akar-akarnya yang tampak bermekaran di udara.
Selain penampilannya yang unik, pohon ini juga memiliki banyak keistimewaan yang tak dimiliki pohon lain, sehingga kerap dijuluki pohon kehidupan. Konon pohon baobab bisa tumbuh hingga 2.000 tahun, dan bisa pulih walau kekeringan atau kebakaran sekalipun.
Setiap bagian pohonnya pun bermanfaat, dari batang yang bisa menyimpan ribuan galon air, daun yang dapat dimasak dan dimakan, buahnya yang mengandung lebih banyak vitamin C daripada jeruk, hingga bijinya yang bisa digunakan untuk membuat tinta.
Taman Waduk Ria Rio terletak di Jalan Pulo Mas Utara Blok E No. 1, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur. Tidak ada tiket masuk, kamu cukup membayar biaya parkir. Selama PPKM, taman ini masih ditutup, jadi tunggu saja hingga bisa dikunjungi kembali ya.
Teks: Melinda Yuliani
