Buat yang sudah pernah mengunjungi desa-desa tradisional di Lombok, tentu sudah tak asing lagi dengan gendang beleq. Ya, kesenian ini biasanya dipertunjukkan sebagai daya tarik wisata, selain juga untuk acara pernikahan, upacara adat, atau momen spesial lainnya.
Gendang beleq sendiri dinamakan demikian karena alat musik yang digunakan menyerupai gendang, sementara beleq berarti besar dalam bahasa Sasak. Memiliki suara khas yang besar dan bergema, gendang beleq terbuat dari pohon meranti yang bagian tengahnya dilubangi dan bagian ujungnya dilapisi kulit sapi, kambing, atau kerbau.
Cara memainkannya adalah ditabuh menggunakan telapak tangan maupun dipukul dengan pemukul dari kayu. Walau ukurannya besar, para pemainnya tidak kesulitan menabuhnya karena alat musik tersebut digantungkan dengan tali pada bahu atau leher.
Biasanya, gendang beleq dimainkan berkelompok dengan jumlah 15 hingga 20 orang. Dua di antaranya merupakan pemain gendang utama, sementara yang lain bertugas memainkan alat musik ataupun menari mengikuti irama.
Alat musik yang digunakan tak hanya gendang beleq, namun juga ada yang lain, seperti gong, suling, dan terompong. Uniknya, tak hanya alat musiknya yang khas suku Sasak, pakaian yang dikenakan pun merupakan baju adat tradisional, lengkap dengan sapo (ikat kepala khas Lombok).
Perpaduan suaranya begitu riuh, sehingga pertunjukan ini memang sangat menghibur dan seakan memberi semangat pendengarnya. Tak heran, karena tadinya gendang beleq ini digunakan untuk mengiringi prajurit yang akan bertempur di medan perang.
Suara tabuhan yang dihasilkan diyakini dapat membuat mereka lebih berani. Sepulangnya dari peperangan, mereka juga akan disambut kembali oleh gendang beleq. Tak heran bila gendang beleq identik dengan musik perang.
Seiring waktu, gendang beleq kini lebih banyak dipentaskan sebagai hiburan di berbagai acara seni dan kebudayaan, atau untuk mengiringi upacara tradisional yang berlangsung di Lombok.
Kalau ingin menyaksikan pertunjukan gendang beleq, kamu dapat mengunjungi desa-desa tradisional Sasak di Lombok. Sebut saja Desa Sade di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, atau Dusun Beleq di Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara.
Teks: Melinda Yuliani