Sebelum Mendaki, Yuk Kenali Gejala Acute Mountain Sickness dan Cara Mencegahnya

Baru-baru ini, media sosial diramaikan dengan sebuah video yang menunjukkan seorang pendaki tengah digendong turun oleh ranger di Gunung Prau, Wonosobo, Jawa Tengah. Rupanya, pendaki tersebut mengalami Acute Mountain Sickness atau yang biasa disebut AMS.

AMS adalah penyakit yang disebabkan karena berada di ketinggian tertentu, yang mengakibatkan turunnya kadar oksigen dan tekanan udara. Penyakit ini dapat menyerang pejalan yang sedang berada di ketinggian (biasanya sekitar 2.400 meter di atas permukaan laut).

AMS biasanya ditandai dengan rasa pusing, mual, sakit kepala, sesak napas, nyeri otot, insomnia, kehilangan selera makan, pembengkakan pada bagian tubuh tertentu (tangan, kaki, wajah), dan detak jantung cepat.

AMS tidak dapat diprediksi dan dapat menyerang siapa saja tanpa batasan usia. Terserang AMS bukanlah hal ingin diinginkan dan tentu saja akan mengganggu perjalanan. Untuk itu, diimbau untuk melakukan langkah pencegahan dan mencari tahu bagaimana cara meredakannya jika telanjur terserang AMS.

Terlepas dari apakah kamu rentan terhadap penyakit ketinggian atau tidak, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah datangnya kondisi terburuk, yakni sebagai berikut.

  • Saat tiba di tujuan, jangan langsung melakukan kegiatan secara aktif. Habiskan satu atau dua malam dengan melakukan aktivitas ringan agar tubuh tidak kaget dengan perubahan tekanan udara.
  • Mendakilah secara perlahan karena tubuh membutuhkan waktu dua hingga tiga hari untuk menyesuaikan diri dengan perubahan. Hindari terbang atau mengemudi langsung ke tempat tinggi.
  • Mendakilah sesuai kemampuan. Jangan memaksa untuk terlalu cepat mendaki atau melakukan aktivitas yang terlalu berat melebihi daya tahan tubuh.
  • Konsumsi karbohidrat lebih banyak karena tubuh membutuhkan ekstra kalori untuk menjalani aktivitas di ketinggian.
  • Selama beraktivitas, banyak minum air untuk mencegah dehidrasi.
  • Konsumsi obat untuk mencegah datangnya AMS.
  • Tidak mengonsumsi minuman beralkohol.

AMS biasanya memburuk di malam hari saat tidur. Ada baiknya lakukan pendakian di siang hari dan kembali ke ketinggian rendah untuk beristirahat (terutama jika berencana untuk mendaki lebih dari 1.000 kaki dalam satu hari).

Namun, ada beberapa hal yang tidak dapat kita kontrol sehingga telanjur terserang AMS. Yang perlu dilakukan adalah tetap tenang dan jangan panik, informasikan kepada teman perjalanan atau pemandu begitu merasakan gejala-gejala AMS.

Biasanya penderita AMS disarankan untuk meningkatkan asupan cairan, kembali ke ketinggian rendah, dan menghindari melakukan aktivitas berat. Mereka dapat mengonsumsi beberapa obat, seperti acetazolamide (mengatasi gangguan pernapasan), obat tekanan darah, inhaler, deksametason (mengurangi pembengkakan otak), dan aspirin (meredakan sakit kepala).

Jika sudah memiliki gangguan pada jantung atau paru-paru, segera hubungi pihak medis untuk penanganan lebih lanjut.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here