Warga Jakarta Selatan yang gemar berolahraga tentu sudah tak asing lagi dengan Taman Spathodea. Berlokasi di Jalan Kebagusan Raya, Jagakarsa, taman seluas satu hektar tersebut dihiasi berbagai jenis tanaman yang tak hanya memanjakan mata, namun juga membuat suasana semakin asri.
Dari sekian banyak tanaman yang ada di sana, jenis yang paling banyak adalah pohon hujan yang nama latinnya Spathodea campanulata. Makanya, taman tersebut kemudian dinamakan Taman Spathodea. Pohon asal Afrika itu sendiri kerap digunakan untuk penghijauan karena memang cepat tumbuh dan rajin berbunga.
Sementara di kalangan warga sekitar, Taman Spathodea lebih dikenal sebagai Taman Miring. Pasalnya, kontur tanah di taman tersebut memang tak rata. Bentuk tamannya berundak-undak dan agak miring, dengan ada dataran yang rendah maupun yang lebih tinggi.
Kontur taman yang unik tersebut memberikan kelebihan tersendiri bagi pehobi lari. Trek yang mereka lalui tak melulu datar, namun lebih bervariasi. Tak hanya itu, treknya bahkan ada yang mengitari kolam dengan pepohonan rindang yang menaunginya.
Walau ukurannya mungil, kolam tersebut membuat keseluruhan tampilan taman tersebut semakin asri. Tak sedikit pengunjung yang berkumpul di sekitarnya untuk sekadar duduk-duduk santai atau bahkan memberi makan ikan-ikan yang ada di kolam tersebut.
Tak jauh dari kolam ini, kamu akan menjumpai sejumlah fasilitas lainnya, termasuk area bermain untuk anak yang dilengkapi ayunan. Kelar berlari mengitari taman, kamu juga bisa menjajal sejumlah peralatan gym sederhana yang tersedia. Semua fasilitas ini bisa kamu nikmati secara gratis.
Saat berkunjung ke sini, kamu bisa membawa perbekalan sendiri karena penjual makanan tidak boleh berdagang di dalam taman. Hal ini menjadi salah satu kelebihan Taman Spathodea, karena saat berlari, kamu tak perlu berhadapan dengan ramainya penjual di area taman, selain lingkungan sekitarnya pun tampak lebih bersih dan bebas sampah. Kalau kelupaan tak membawa bekal, pedagang makanan biasanya berjualan di area luar dekat pintu masuk taman.
Sebagai pengunjung, kamu juga diharapkan untuk senantiasa menjaga kelestarian taman ini dengan tidak membuang sampah sembarangan, menginjak tanaman, atau bahkan memetiknya. Karena masih pandemi, pastikan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, termasuk mengenakan masker dan menjaga jarak dengan pengunjung lain. Kamu juga bisa memilih datang di luar akhir pekan atau hari libur untuk menghindari keramaian.
Berada di area permukiman, Taman Spathodea bisa kamu akses dengan kendaraan pribadi, ataupun naik mikrolet M17 jurusan Pasar Minggu-Lenteng Agung, lalu turun di Taman Spathodea. Lokasinya tak jauh dari Taman Tabebuya maupun Taman Margasatwa Ragunan.
Teks: Melinda Yuliani