Memiliki suasana yang lebih santai dibanding Seoul, Busan juga merupakan destinasi favorit untuk berwisata belanja dan kuliner. Pasar ikannya pun tak kalah menarik dengan Tsukiji Fish Market di Tokyo dengan deretan lapak yang menjajakan aneka seafood segar untuk dinikmati di tempat.
1. Gukje Market
Mirip Namdaemun Market di Seoul, Gukje Market adalah pasar tradisional terbesar di Busan yang menjual berbagai produk lokal dan impor, seperti peralatan memasak, peralatan makan, barang elektronik, dan barang kebutuhan sehari-hari, seperti lampu dengan desain unik dan perabotan.
Jangan lewatkan mencicipi aneka makanan khas Busan di sini, seperti hoe (seafood mentah), dwaeji gukbap (sup babi), milmyeon (mi dalam kuah kaldu dingin), dan ssiat hotteok (panekuk manis isi biji bunga matahari dan biji labu).
Jam operasional: 07:00-22:00
Akses: Jagalchi Station Line 1 Exit 7
2. Gwangbok-dong Cultural & Fashion Street
Membentang dari Gukje Market hingga eskalator yang mengarah ke Yongdusan Park, jalanan utamanya yang lebar dipenuhi deretan outlet yang menjual busana bermerek dan produk kecantikan Korea. Sementara gang-gangnya yang sempit pun tak kalah dipenuhi lapak yang menjual aneka aksesori, tas, koper, casing ponsel, kaos kaki berdesain unik, topi karakter yang biasa dipakai artis Korea, pakaian untuk anjing peliharaan, hingga busana – semuanya dijual dengan harga miring.
Sama halnya dengan shopping street di kota lain di Korea, di sini pun terdapat kios-kios yang menjual street food, seperti pajeon dan tteokbokki, selain pecinta kimchi pun bakal dimanjakan dengan kios-kios yang menjual lebih dari 30 jenis kimchi.
Akses: Nampo Station Line 1 Exit 1
3. Jagalchi Market
Belum berkunjung ke Busan bila melewatkan Jagalchi Market yang terkenal dengan seafood-nya. Pasar ikan terbesar di Korea yang beroperasi sejak 1924 ini namanya diambil dari pantai berkerikil yang berada di dekatnya (“jagal” dalam bahasa Korea berarti “kerikil”).
Dengan deretan akuarium berisi kepiting, cumi-cumi, gurita, belut, dan beragam jenis ikan yang jarang ditemui di Indonesia, pasar ini menawarkan pengalaman unik bagi wisatawan. Para wanita paruh baya yang membersihkan dan memotong ikan – atau dikenal sebagai Jagalchi ajumma – akan siap melayani pengunjung yang ingin mencicipi aneka seafood segar, baik mentah maupun dimasak.
Jam operasional: 08:00-22:00
Akses: Jagalchi Station Line 1 Exit 10 atau Nampo Station Line 1 Exit 2
4. Bupyeong Market
Pasar malam permanen pertama di Korea ini juga dikenal sebagai Kkangtong Market (atau pasar kaleng, bila diterjemahkan secara harfiah). Namanya yang unik ini didapat ketika Bupyeong Market menjual beragam makanan kaleng yang dibeli dari Amerika Serikat saat Perang Korea pada 1950 hingga 1953.
Kini Bupyeong Market tak seluas dulu karena barang impor telah mudah dibeli di berbagai tempat, namun kepopulerannya tetap melegenda. Selain menjual aneka produk impor, seperti minuman beralkohol, produk fashion dan aksesori, serta barang elektronik, pasar ini juga memiliki deretan lapak yang menjual makanan setempat dan internasional. Pengunjung pun kerap dihibur dengan pertunjukan sulap dan permainan gitar setiap dua hari sekali di dekat pintu masuk dan di perempatan di dalam pasar.
Jam operasional: 08:00-20:00 (tergantung toko), pasar malam 19:30-23:30
Akses: berjalan kaki 10-15 menit dari Jagalchi Station atau Nampo Station di Line 1
5. BIFF Square
Tak jauh dari Pasar Jagalchi, Gukje, dan Bupyeong terdapat BIFF Square, sebuah kawasan yang didekasikan untuk perindustrian film. Mengambil namanya dari singkatan Busan International Film Festival, meski tak lagi menjadi tuan rumah festival tersebut, BIFF Square tetap layak dikunjungi untuk melihat berbagai bioskop, gedung teater, pertokoan, serta kios dan lapak yang menjajakan jajanan khas Busan.
Seperti di Hong Kong, di sini pun terdapat cetakan tangan para aktor, artis, dan sutradara internasional ternama, seperti Wayne Wang (Tiongkok), Anna Karina (Denmark), dan Takeshi Kitano (Jepang). Kawasan di sekitar BIFF Square mirip suasana Myeong-dong di Seoul, karena tempat ini dipenuhi deretan outlet kosmetik, aksesori, dan busana. Pastikan juga mampir di Bosudong Book Street, satu-satunya gang sempit berisi deretan toko buku bekas yang masih beroperasi di Korea.
Akses: Nampo Station Line 1 Exit 1 atau 3
6. Busanjin Market
Konon, bila wanita Busan akan menikah, ia bakal mengunjungi pasar ini untuk membeli segala keperluan pernikahan dan menghias rumah baru. Mulai dari hanbok (busana tradisional Korea), hingga seprai, sarung bantal dan guling, serta produk kerajinan tangan, tersedia di sini.
Selain itu, banyak toko yang menjual sutra dan bahan-bahan lainnya untuk membuat pakaian. Mirip Pasar Grosir Tanah Abang, harga di sini pun lebih murah, terlebih bila membeli dalam jumlah banyak. Berbagai suvenir setempat, seperti gantungan kunci, dompet warna-warni, dan tusuk konde, dapat dibeli di sini.
Akses: Beomil Station Line 1 Exit 1
7. Centum City
Mirip BSD City di Serpong, Centum City yang menempati bekas bandara ini merupakan proyek pembangunan perkotaan baru di Busan dan kini menjadi tujuan wisata belanja utama di Korea. Selain memiliki Shinsegae Centum City Department Store yang tercatat dalam Rekor Dunia Guinness sebagai department store terbesar di dunia, di sini terdapat juga Lotte Department Store yang digemari untuk berbelanja barang-barang bermerek mewah.
Food Hall di Shinsegae Department Store juga menjadi favorit wisatawan karena menawarkan menu beragam, mulai dari seafood segar, daging barbekyu, hingga aneka penganan manis. Berada di sini, bersiaplah tak sengaja berjumpa dengan artis dan sutradara ternama yang sedang bersantap.
Tak hanya memanjakan pengunjung dengan sederet pilihan belanja dan kuliner, Centum City juga tak jauh Haeundae Beach, pantai terbesar di Korea, selain SEA LIFE Busan Aquarium dan Nurimaru APEC House.
Akses: Centum City Station
Teks: Melinda Yuliani