Hotel Kapsul, dari Emergency ke Efisiensi

Akomodasi di Jepang memang terkenal mahal berkat kelangkaan lahan dan harga tanah yang tinggi. Berawal di Osaka pada 1979, hotel kapsul pertama dibuka di Distrik Umeda sebagai bagian dari perkantoran Nakagin Capsule Tower bagi para pekerjanya yang lembur atau yang kemalaman dan terlalu mabuk sepulang dari minum-minum di izakaya (bar tradisional Jepang) seusai kerja.

Arsitek Kisho Kurokawa lah yang ketika itu diserahi tugas untuk merancang apartemen supermungil yang dapat disewa harian untuk mengakomodasi pasar tersebut. Dari sinilah kemudian konsep kamar hotel yang compact disukai karena menjawab kebutuhan kelas pekerja sekaligus keterbatasan lahan, sehingga kebanyakan hotel kapsul terletak di dekat stasiun kereta besar.

Dengan harga sewa yang sama dengan perjalanan naik kereta pulang ke rumah di luar kota, bilik kapsul sederhana kemudian menjadi sangat populer di Jepang. Tak hanya di kalangan para pekerja, namun perlahan konsep ini juga digemari kalangan turis berbujet minim. Tadinya hotel kapsul hanya untuk tamu pria, namun kini mulai banyak tersedia lantai dan kamar khusus wanita.

Trend Setter

Kemudian, kota-kota lain di dunia, seperti Taipei, Singapura, Bangkok, Kuala Lumpur, London, Moskow, Bali, dan Yogyakarta, pun ikut mengadaptasi konsep hotel kapsul, di mana penyedia akomodasi hanya perlu menyediakan bilik tidur yang dilengkapi kasur, seprei, selimut, lampu, soket listrik, koneksi Wi-Fi, dan kamar mandi untuk digunakan bersama. Tak ada kewajiban untuk menyediakan restoran, namun biasanya tersedia vending machine makanan dan minuman, dan beberapa hotel kapsul juga menyediakan fasilitas mesin cuci berbayar. Ada hotel kapsul yang mewajibkan para tamunya memasang sendiri seprai dan sarung bantal – dan sebelum check-out, mereka harus melepas lagi seprai dan sarung bantal tersebut, lalu meletakkannya di wadah yang telah ditetapkan.

Kapsul biasanya terbuat dari fiberglass dan luasnya mengikuti ukuran kasur single, yaitu sepanjang 2 meter, selebar 1,2 meter, dan setinggi 1 meter. Setiap unit kapsul akan ditumpuk dengan satu unit kapsul lain seperti konsep tempat tidur tingkat di hostel-hostel konvensional. Hotel kapsul disukai karena menyediakan privasi biarpun satu kamar dihuni oleh banyak orang tak dikenal. Selain menyediakan tempat untuk beristirahat yang nyaman, banyak hotel kapsul pun menawarkan konsep desain yang unik. Didukung dengan teknologi canggih, tak heran pasar hotel kapsul ini memang anak muda dari seluruh dunia yang menyukai konsep tak lazim dan selalu ingin terhubung dengan teknologi.

Baca juga: Aturan Menginap di Hotel Kapsul dan Hotel Kapsul Terbaik di Dunia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here