7 Alasan Masukkan Serengeti ke Bucket List

Harga seminggu bersafari di Afrika Timur per orang setara dengan dua minggu berlibur ke Eropa untuk dua orang. Memang mahal, namun pengalaman yang didapat sangatlah sepadan. Bila tak terpikir untuk bersafari ke Serengeti, berikut kami berikan tujuh alasan untuk memasukkan taman nasional menakjubkan ini ke bucket list dan mulailah menabung dari sekarang.

1. Pemandangan Matahari Terbenam

Padang rumput luas sejauh mata memandang dengan sesekali tampak julangan pohon akasia berlatar langit kemerahan seperti yang digambarkan dalam film Lion King, akan membuat napas tertahan dan siapa pun kehilangan kata-kata.

2. Migrasi Sepanjang Tahun

Agak sulit menjawab pertanyaan saat terbaik berkunjung ke Serengeti karena semuanya tergantung apa yang ingin dilihat. Bila jawabannya adalah migrasi hewan, sepanjang tahun hewan-hewan di Serengeti pun bermigrasi. Januari hingga Februari adalah saat wildebeest melahirkan, sehingga inilah kesempatan emas untuk menyaksikan aksi predator membunuh mangsa seperti di dokumenter National Geographic. Sementara Juni hingga September yang merupakan cuaca terbaik (karena sedikit hujan dan rumput tidak terlalu tinggi sehingga hewan mudah terlihat) adalah saat wildebeest menyeberangi Sungai Grumeti (puncaknya pada Juni dan Juli) atau Sungai Mara (pada September).

3. Tak Hanya Wildebeest

Walau migrasi wildebeest memang mencengangkan, namun Serengeti juga merupakan habitat hewan lain yang tak kalah memukau. Setidaknya dengan mudah siapa pun mencoret daftar The Big Five, selain kawanan gazelle, impala, hyena, dan zebra pun terlihat di mana-mana.

4. Dekat Beberapa Taman Nasional Lain

Oleh operator di Tanzania, para tamu tak hanya diajak bersafari ke Serengeti, namun juga ke beberapa taman nasional dan kawasan konservasi yang berdekatan, seperti Danau Manyara dan Kawah Ngorongoro. Untuk menuju Serengeti pun harus melewati pintu masuk yang sama dengan pintu masuk menuju Kawah Ngorongoro. Bila memulai perjalanan dari Arusha, sebelum tiba ke Ngorongoro, Land Rover pun akan melewati Kawah Manyara terlebih dahulu.

5. Berkunjung ke Kampung Maasai

Suku nomaden Maasai yang menghuni Serengeti adalah salah satu dari 120 suku yang ada di Tanzania. Beberapa desa Maasai menjalin kerja sama dengan operator tertentu, sehingga para tamu dapat berkunjung ke desa yang sudah dibina menjadi desa wisata untuk mengenal budaya suku Maasai, mulai dari tarian para prajurit yang berupa loncatan setinggi mungkin, hingga gubuk dari kotoran sapi.

6. Kamar dengan Pemandangan Menakjubkan

Senjata marketing akomodasi di Serengeti adalah kamar-kamar dengan pemandangan menakjubkan. Beberapa akomodasi, seperti Ole Serai Luxury Camps – Moru Kopjes, berada di jalur migrasi sehingga dari beranda kamar pun sudah dapat melihat barisan wildebeest dan zebra berbaris menuju tempat aman untuk bertahan hidup.

7. Banyak Objek Foto

Kadang saking banyaknya hal yang dilihat sekaligus, sampai bingung akan memotret yang mana dulu. Untuk alasan keamanan, para pengunjung memang tidak diperbolehkan turun dari mobil ketika bersafari. Namun, mobil-mobil safari dilengkapi atap yang dapat dibuka sehingga memotret pun dapat dilakukan secara leluasa, selain memberikan vantage point yang dibutuhkan. Pastikan membawa memory card berkapasitas besar karena selalu ada saja objek menarik, selain bawalah lensa tele dan teropong.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here