Selain Kuil dan Biara Buddha, Luang Prabang Miliki Air Terjun Terbesar

Luang Prabang yang santai merupakan bekas ibu kota Kerajaan Laos dan menjadi destinasi utama di negara kecil ini. Ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1995, Luang Prabang dihuni jajaran kuil dan biara Buddha, menjadikan kota ini terasa sakral dengan bangunan berarsitektur multikultur.

Walau didominasi wisata sejarah dan budaya di pusat kotanya, pejalan diberi tawaran untuk menikmati waktu dengan berendam di kolam alami berlatar air terjun mengagumkan. Berlokasi sekitar 30 kilometer dari pusat kota, ada Air Terjun Kuang Si yang diklaim sebagai air terjun terbesar di Luang Prabang.

Dari pusat kota, sewalah tuk-tuk menuju lokasi wisata, sebaiknya berangkat di pagi hari untuk menghindari keramaian pengunjung. Perjalanan menuju Air Terjun Kuang Si cukup menyenangkan, dengan pemandangan pemukiman penduduk, lahan perkebunan, sesekali terlihat lanskap perbukitan nan jauh. Jalanan yang dilewati sudah cukup baik, walau di tengah jalan mesti melewati jembatan kayu yang hanya dapat dilintasi satu kendaraan, sehingga mesti menunggu giliran untuk lewat.

Tiba di pintu masuk tempat wisata, Anda akan menemukan jajaran warung makan sederhana yang menjajakan kuliner tradisional. Jika belum sarapan atau tidak sempat menyediakan perbekalan, Anda dapat membelinya di sini. Seusai membayar tiket masuk, susuri saja trek yang meliputi jalur paving block, tangga batu, dan tanah merah yang tersedia untuk menuju air terjun. Tenang, Anda tak perlu mendaki untuk mengakses air terjun, cukup kenakan alas kaki yang nyaman dan antilicin.

Sebelum menemukan air terjun, pengunjung akan melalui suaka beruang Free the Bears, yang menampung puluhan beruang Asia jenis hitam yang terancam punah. Populasi kawanan ini terus merosot karena perburuan empedunya yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit kanker. Selagi mengintip aksi beruang hitam ini, pengunjung dapat melakukan donasi di konter Free the Bears yang tersedia.

Tiga Tingkat, Tiga Sensasi

Setelah melewati suaka beruang, tak jauh dari situ pengunjung sudah tiba di level pertama air terjun, dari total tiga tingkatan. Level ini cukup rimbun ditumbuhi pepohonan dan aman untuk berenang. Pengunjung dapat memanfaatkan bebatuan di tepi air terjun untuk duduk sambil merendam kaki di airnya yang sejuk, atau memilih bersantai di kursi jika ingin lebih leluasa.

Level kedua air terjun terlihat lebih menarik, karena area kolamnya yang sedikit lebih luas. Ada beberapa tingkat air terjun sebagai latar, yang untuk mencapainya, Anda perlu usaha melawan arus dan dalamnya kolam. Tingkat kedalaman kolam di level ini berbeda-beda, sehingga pengunjung yang tidak mahir berenang jangan memaksakan diri berenang terlalu jauh.

Di area sini tersedia lebih banyak kursi dan meja yang dapat digunakan untuk piknik. Tersedia juga toilet untuk mengganti pakaian dan membilas tubuh seusai berenang. Di level ini juga terdapat pohon yang batangnya kerap dijadikan titian untuk melompat ke kolam air terjun.

Bergerak ke level ketiga melewati trek tanah merah dan tangga berbatu, namun sebagian besar trek terlindung dari sinar matahari yang pekat karena rimbunnya pepohonan. Sepanjang menuju level teratas, pengunjung akan menemukan beberapa kolam kecil dan sebuah restoran.

Di tingkat teratas, debit air begitu dahsyat di musim hujan, sehingga tidak aman untuk berendam atau berenang di sini. Pengunjung dapat melintasi jembatan yang menjadi titik strategis untuk merasakan hempasan air menyentuh kulit, sekaligus fotogenik untuk dibidik kamera. Perhatikan langkah selagi berada di level ini karena trek selalu basah dan licin. Untuk pengalaman berendam di air yang berwarna cemerlang di Air Terjun Kuang Si, datanglah sekitar Desember hingga April dan hindari kunjungan di akhir pekan.

Teks: Priscilla Picauly

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here