Singgah di Bagan, Pastikan untuk Mengunjungi 5 Pagoda Ini

Julukan Negeri Seribu Pagoda mengukuhkan destinasi di Myanmar yang didominasi jajaran pagoda dan kuil beraneka arsitektur. Bagan adalah salah satu tempat terbaik untuk menyingkap bangunan sakral karena kota kuno ini memiliki lebih dari 2.000 pagoda. Mengunjungi semuanya membutuhkan waktu yang tak sedikit, karena itu kami merangkum lima pagoda pilihan yang wajib disambangi saat pelesiran di kota kuno tersebut.

1. Pagoda Shwezigon 

Pagoda ini selesai dibangun pada 1086 M, di mana keindahan dan arsitekturnya menjadi inspirasi bagi banyak kuil lain yang dibangun di seluruh Kerajaan Myanmar. Salah satunya adalah Shwedagon Pagoda di Yangon, yang baru rampung dibangun 400 tahun kemudian dan memiliki pengaruh kental dari Shwezigon. Kuil yang berarti emas (shwe) dan tanah atau kemenangan (zigo) ini menjadi “pelarian” raja saat memiliki masalah, di mana ia akan mendatangi kuil dan memanjatkan doa agar keinginannya terkabul.

2. Pagoda Ananda 

Raja Kyansittha, putra Anawrahta dan kreator di belakang penyelesaian Shwezigon, memerintahkan pembangunan Pagoda Ananda yang rampung pada 1105 M. Kemegahan dan kesempurnaan wujud Ananda berdiri di balik beberapa kisah kelam, seperti saat kuil ini selesai dibangun, sang raja dikabarkan membunuh arsitek yang juga biksu untuk memastikan tidak ada kuil dengan rupa sempurna dibangun setelah Ananda. Ada juga rumor yang beredar bahwa Raja Kyansittha berniat mengubur dirinya hidup-hidup di salah satu ruang di dalam kuil setelah dimarahi kepala biksunya, Shin Arahan.

3. Pagoda Shwesandaw

Shwesandaw adalah salah satu dari lima pagoda bertingkat yang diizinkan untuk didaki oleh pengunjung. Tangga curam yang mesti didaki pengunjung ini akan membawa mereka ke tingkat teratas yang menampilkan pemandangan Sungai Ayeyarwady di kejauhan, bersama dengan bangunan-bangunan yang letaknya berdekatan, di antaranya Pagoda Thatbyinnyu dan Museum Arkeologi Bagan. Waktu terbaik untuk menikmati panorama terbaik dari Shwesandaw saat musim dingin, antara November hingga Februari dan pastikan untuk mengunjunginya saat matahari terbit atau terbenam.

4. Pagoda Dhammayangyi

Kuil paling besar di Bagan yang dibangun oleh Narathu yang naik takhta dengan membunuh ayahnya, Alaungsithu dan kemudian dibunuh oleh ayah mertuanya karena ia membunuh istrinya sendiri yang berasal dari Sri Lanka. Pada masa pemerintahannya yang singkat, antara 1167 dan 1171 M, Narathu berusaha menghindari karma dengan membangun kuil tertinggi di seluruh Bagan. Dhammayangyi terlihat unik karena bentuk piramidanya, satu-satunya kuil dengan bentuk itu di seluruh Myanmar. Konon, Narathu ingin Dhammayangyi menjadi lebih tinggi dari kuil lainnya, sehingga dia memerintahkan tukang bangunan untuk meletakkan batu bata sangat dekat. Pengawas bangunan akan memeriksa dengan jarum, jika mungkin untuk memasukkan jarum di antara celah batu bata, tukang itu akan dibunuh.

5. Pagoda Htilominlo 

Kuil ini bukan yang terbesar di Bagan, tetapi dianggap sebagai salah satu yang terindah. Puncaknya menjulang 150 kaki di atas pedesaan Bagan, sementara keempat sisinya menghadap arah mata angin. Sebuah tembok pembatas dibangun mengelilingi Htilominlo dari hiruk pikuk kios-kios yang menjual karya seni, pakaian, dan berbagai suvenir. Interior kuil menampilkan empat sosok Buddha yang disepuh emas, yang masing-masing menghadap arah mata angin. Ruang-ruang di dalam kuil dihubungkan lorong-lorong yang dipenuhi lukisan dinding yang menggambarkan kehidupan zaman Buddha.

Teks: Priscilla Picauly

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here