Berlatar putih dan bergambar biru, keramik Delf memang terinspirasi dari keramik Tiongkok yang penuh detail karena pada awal abad 17 VOC mengimpor porselen dari Tiongkok. Namun pengrajin keramik di Delft tidak serta merta meniru cirri keramik Tiongkok, karena hal ini baru dilakukan ketika suplai keramik Tiongkok ke Belanda terganggu dan semakin jarang setelah Kaisar Wanli wafat pada 1620. Lama kelamaan, pengrajin Delft hanya meniru tekniknya saja, namun menggambar motifnya sesuai dengan budaya dan pemandangan di Belanda, seperti kincir angin, perahu nelayan, simbol-simbol Kristen, dan bahkan menambahkan lirik lagu rakyat setempat (biasanya pada piring hidangan pencuci mulut), sehingga di meja makan orang-orang dapat menyanyikan lagu bersama-sama. Keramik Delft kemudian mencapai masa keemasaannya pada abad 18, sehingga sampai diminati di Tiongkok dan Jepang. Salah satu pusat kerajinan keramik Delft yang direkomendasikan adalah di Royal Delft yang telah beroperasi sejak 1653. Menjadi satu-satunya yang tersisa, karena pada abad 17 di kawasan ini terdapat setidaknya terdapat 32 pabrik keramik, pengunjung pun dapat melihat proses pembuatan keramik Delft.
Tip Membeli Keramik Delft
- Tahu harga
Seperti batik, Keramik Delft yang motifnya dicap lebih murah dibanding yang dikerjakan tangan. Lebih baik lagi bila meriset kisaran harganya. Keramik cap mudah didapat di pasar-pasar di Delft, selain beberapa pasar di seantero Belanda.
- Teliti motif
Keramik buatan tangan tidak ada yang sama. Kalau pun sekilas mirip, pasti ada elemen yang berbeda. Kalau motif sama persis, kemungkinan keramik itu adalah hasil cap.
- Cek bagian bawah
Keramik Delft asli memiliki label Delft Blue buatan tangan di bagian bawah. Kerajinan Delftware abad 19 juga memiliki penanda, seperti Royal Delft yang memiliki logo botol kecil yang mengacu pada nama aslinya, The Porcelain Fask. Ada juga yang mencantumkan inisial nama perajin dan tanggal produksi dengan huruf, bukan angka. Kerajinan yang palsu kerap menggunakan label mahkota untuk meniru label Royal.
