Panduan Panjat Tebing yang Aman di Era Normal Baru

Beberapa wilayah di Indonesia mulai melakukan pelonggaran kegiatan, di mana sejumlah destinasi dan fasilitas pendukung sektor pariwisata mulai diaktifkan kembali. Pengoperasian kembali kegiatan pariwisata dibarengi dengan penerapan protokol keselamatan yang bertujuan untuk menjamin keamanan selama beraktivitas di ruang publik.

Bagi mereka pencinta panjat tebing, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) mengeluarkan protokol panjat tebing untuk mengendalikan risiko penyebaran virus corona di era normal baru. Walau kegiatan panjat tebing bersifat individu dan mandiri, bukan berarti risiko penyebaran virus tidak ada. Panjat tebing yang sedari awal sudah memerhatikan prosedur keselamatan, kini meningkatkan pengamanan dengan menambah sejumlah protokol untuk menjamin keselamatan semua pihak.

Ada beberapa kategori protokol yang ditetapkan FPTI, baik dari segi pembersihan alat panjat tebing dan prosedur yang aman saat memanjat tebing. Inilah panduan panjat tebing di era normal baru yang perlu diperhatikan.

Protokol Membersihkan Peralatan Panjat Tebing

  • Peralatan wajib dibersihkan dengan disinfektan.
  • Rendam peralatan dengan cairan antiseptik sebelum dan sesudah digunakan.
  • Sediakan selalu disinfektan agar lebih mudah untuk membersihkan peralatan kapan saja.
  • Cairan disinfektan dapat dibuat sendiri dengan bahan rumah tangga, yaitu menggunakan air (980 mililiter) dan pemutih pakaian (20 mililiter).
  • Demi menjamin kebersihan, peralatan selalu dimasukkan dalam kemasan (packsack) yang juga dibersihkan dengan disinfektan.
  • Tidak menggunakan peralatan secara bergantian, siapkan perlengkapan untuk digunakan pribadi.
  • Jika mesti menggunakan peralatan secara bergantian, semprot dan bersihkan dengan disinfektan terlebih dulu dan diamkan selama semenit sebelum digunakan orang lain.

Protokol Persiapan dan Memulai Panjat Tebing

  • Gunakan alas untuk meletakkan peralatan di bawah jalur pemanjatan.
  • Sebelum memanjat, pastikan untuk mencuci tangan sebelum menggunakan peralatan.
  • Bagi perintis pemanjatan, sematkan alat pengaman panjat, termasuk lap basah berair sabun.
  • Disarankan menggunakan kapur panjat cair.
  • Pastikan untuk menggunakan peralatan pribadi, tidak bergantian dengan orang lain.
  • Sambungkan tali panjat pada perintis (climber) dan penambat (belayer) masing-masing tanpa bersentuhan.
  • Selalu cuci tangan seusai melakukan pemanjatan.

Protokol Operasional Pemanjatan

  • Kenakan baju lengan pendek dan alat pelindung diri lengkap.
  • Disarankan tidak menggunakan lanyard, jam tangan, atau perhiasan.
  • Jika memungkinkan, kenakan masker kain.
  • Ikat rambut bagi pemanjat yang berambut panjang.
  • Pemanjatan dilakukan minimal dua orang dan maksimal lima orang di tiap jalur.
  • Perhatikan jarak aman dua meter dengan sesama pemanjat, termasuk pada lambung saat jatuh.
  • Pastikan untuk mencuci tangan terlebih dulu sebelum memulai panjat tebing. Prosedur cuci tangan mengikuti arahan badan otoritas kesehatan atau gunakan hand sanitizer dengan kadar alkohol 70 persen.
  • Jika memungkinkan, lakukan rappel cleaning jika jalur cukup sering dipanjat. Rappel cleaning dapat dilakukan dengan menyemprot dan membasuh titik pegangan, bagian pegangan, serta pijakan.
  • Jika memungkinkan, basuh tiap hanger dengan lap basah berair sabun, termasuk belay/anchor ring di akhir pemanjatan.
  • Cuci tangan dan semprot/basuh sepatu panjat seusai pemanjatan.
  • Ulangi protokol di atas jika pindah jalur pemanjatan.

Teks: Priscilla Picauly

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here