Dari sekian banyak desa wisata di Yogyakarta, salah satunya yang menarik untuk disambangi adalah Desa Wisata Tembi. Sudah ada sejak 2007, desa ini disebut-sebut sebagai salah satu pionir munculnya desa wisata di Yogyakarta.
Terletak di Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Desa Wisata Tembi menyediakan berbagai penginapan bergaya klasik dengan bangunan berbentuk joglo dan limasan, rumah tradisional Jawa.
Banyak wisatawan yang memilih menginap di sini ketimbang di hotel-hotel di pusat wisata yang ramai. Pasalnya, mereka dapat menikmati suasana khas pedesaan dengan suara alam yang menenangkan, dari bunyi kicauan burung, kokok ayam, hingga kerik jangkrik. Beberapa di antaranya bahkan menyuguhkan pemandangan hamparan sawah hijau dengan latar Gunung Merapi di kejauhan.
Fasilitasnya sendiri terbilang lengkap dengan pilihan penginapan yang beragam, dari homestay sederhana hingga cottage mewah. Harganya mulai Rp300.000 per malam.
Menariknya, desa wisata ini juga menawarkan beragam program wisata. Kamu bisa belajar mengenai kebudayaan, kesenian, hingga kuliner khas desa.
Seharga mulai Rp187.500, kamu dapat menikmati paket wisata yang sudah termasuk coffee break, makan siang, dan beberapa aktivitas menarik, termasuk belajar membatik. Kelas ini dimulai dengan membuat sketsa pada kain katun putih, kemudian menorehkan malam (lilin) dengan canting mengikuti sketsa yang sudah dibuat tersebut. Hasilnya pun bisa dibawa pulang dan dibingkai cantik dengan pigura untuk dipamerkan kepada keluarga di rumah.
Opsi lainnya bila datang bersama teman dan keluarga, kamu bisa menikmati sejumlah program pilihannya, seperti belajar menari Jawa, memainkan gamelan, melukis wayang, atau memasak dengan luweng. Harganya mulai Rp36.000 per orang.
Desa ini juga menawarkan pengalaman berkeliling desa selama satu jam bersama pemandu. Biayanya Rp36.000 untuk peserta minimal lima orang. Kalau doyan gowes, kamu juga bisa berkeliling desa dengan naik sepeda.
Di desa wisata ini juga terdapat Museum Rumah Budaya Tembi yang memamerkan beragam koleksi peralatan tradisional masyarakat Jawa, keris, tombak, peralatan bertani, peralatan membatik, hingga gamelan. Museum ini kerap menggelar pertunjukan tari, pageleran wayang dengan dalang lokal, pameran seni rupa, dan berbagai kegiatan lainnya yang bertujuan untuk memperkenalkan budaya Jawa kepada pengunjung.
Teks: Melinda Yuliani