Sebuah perayaan seni monumental tengah berlangsung di Selasar Sunaryo Art Space, sebuah pusat seni yang telah berkembang menjadi salah satu yang paling berpengaruh di Indonesia selama 25 tahun terakhir. Pameran Seperempat Abad menjadi puncak peringatan usia perak Selasar Sunaryo Art Space, menghadirkan empat presentasi khusus yang mencerminkan evolusi seni rupa kontemporer dan memberikan gambaran tentang masa depannya.
Perjalanan Seni Sunaryo
Di Ruang A Selasar Sunaryo Art Space, karya-karya monumental Sunaryo menjadi sorotan dalam presentasi tunggal berjudul ‘Et Cetera’. Lukisan, patung, dan instalasi menuntun pengunjung melalui perjalanan seni sang seniman, merangkai perjalanan dari suatu permulaan menuju masa depan. Kurator Heru Hikayat memandu pengunjung melalui serangkaian karya yang membongkar batas antara ruang seni dan dunia luar.
Menelusuri Arsip dan Prospek
Ruang B Selasar Sunaryo Art Space menjadi saksi dalam presentasi ‘XXXV: Arsip dan Prospek’, sebuah kanal waktu yang menggambarkan perjalanan 35 tahun (1998-2033). Dikuratori oleh Heru Hikayat dan Puja Anindita, pameran ini mempersembahkan kilas perjalanan Selasar Sunaryo Art Space dari masa lalu, sekaligus melihat potensi masa depannya.
Catatan tentang Illuminance
Ruang Sayap Selasar Sunaryo Art Space menjadi panggung bagi Syagini Ratna Wulan dalam presentasi tunggal ‘Collected Fictions: Notes on Illuminance’. Dikuratori oleh Yacobus Ari Respati, pameran ini menggugah indera pengunjung dengan objek-objek visual, taktil, dan rangsangan sensoris. Karya-karya Syagini membuka dialog tentang bagaimana seni membangun pengalaman dan pengetahuan kita.
Eksplorasi Pan-Sensoris
Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space menggelar presentasi tunggal ‘Base Matters’ oleh Arin Dwihartanto Sunaryo, dikuratori oleh Krishnamurti Suparka. Pameran ini bukan sekadar tata ruang dan karya seni, melainkan sebuah eksplorasi pan-sensoris. Arin berupaya melibatkan elemen-elemen bunyi dan raba untuk memperluas pengalaman menerima seni rupa.
Hingga 23 Februari
Seluruh rangkaian kegiatan dalam pameran Seperempat Abad dipersiapkan dengan teliti oleh tim Selasar Sunaryo Art Space, dengan Agung Hujatnikajennong sebagai direktur artistik. Pameran ini tidak hanya merayakan prestasi Selasar Sunaryo Art Space selama 25 tahun, tetapi juga menjadi refleksi tentang arah masa depan seni rupa kontemporer di Indonesia.
Sejak didirikan pada tahun 1999 oleh Sunaryo, seorang seniman dan kolektor seni terkemuka, Selasar Sunaryo Art Space telah menjadi rumah bagi berbagai karya seni kontemporer yang menggabungkan tradisi lokal dengan sentuhan modern. Pameran ini tidak hanya mencerminkan evolusi seni di Indonesia, tetapi juga menjadi cermin dari peran Selasar Sunaryo Art Space sebagai wadah bagi seniman lokal dan internasional untuk berekspresi.
Terbuka untuk umum, pameran Seperempat Abad berlangsung hingga 23 Februari 2024. Selasar Sunaryo Art Space beroperasi tiap Selasa hingga Minggu pukul 10:00 sampai 17:00 (Senin tutup). Tiket masuk bisa dibeli di tautan ini.