‘Antara Kecemasan dan Harapan’, Respons 13 Perupa Kaltim Soal Pemindahan IKN

'PEMILU 2024' (2023) karya Rohmad Taufiq

Galeri Nasional Indonesia tengah menampilkan pameran temporer terbarunya yang bertajuk Antara Kecemasan dan Harapan. Penikmat seni dapat menikmati pameran ini hingga 28 Mei 2023 di Gedung D Galeri Nasional Indonesia.

Berkolaborasi dengan Lembaga Perupa Kalimantan Timur (LPK), pameran ini menghadirkan sejumlah karya dari 13 perupa asal Kalimantan Timur. Para perupa tersebut antara lain Agung Suroso, Agustin Panca Wardany, Amir Patang, Dharmawan Budhi Utomo, Harianto, Julia Tejaningsih, Kusdirokit, Mintosari, Rohmad Taufiq, Rudy Prasetyo, Sugeng Haryanto, Surya Darma, dan Syamsul Arifin.

‘Migrasi’ (2022) karya Surya Darma

Total ada 42 karya yang tampil dalam pameran ini. Selain karya seni lukis, ada pula karya seni grafis yang dibuat dengan berbagai teknik dan material.

Ahmad Mahendra selaku Kepala Museum dan Cagar Budaya menyoroti pentingnya kehadiran pameran ini di Galeri Nasional Indonesia. Menurutnya, pameran ini tak hanya untuk mengenalkan kekayaan perupa asal Kalimantan Timur, namun juga upaya komunikasi kepada publik dan pemerintah tentang rencana pemindahan ibu kota ke tanah kelahiran mereka.

‘Katamu Hutan Kataku Kota’ (2022) karya Agustin Panca Wardany

Sesuai tajuk pameran, rencana pemindahan ini memunculkan rasa khawatir karena tak sekadar memindahkan manusia, namun beririsan dengan aspek politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Tetapi di sisi lain, muncul juga harapan kalau proyek strategis nasional ini dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat Kalimantan Timur.

“Pameran ini akan sangat menarik untuk dikunjungi. Tak hanya oleh Sahabat Galnas yang sudah rutin berkunjung, tapi juga para pemangku kepentingan dan pembuat keputusan agar dapat ‘melihat’ suara dari para perupa ini,” kata Mahendra.

‘Super Shovel’ (2023) karya Dharmawan Budhi Utomo

Citra Smara Dewi dan Surya Darma selaku kurator pameran menyatakan bahwa pameran ini juga memamerkan tradisi panjang dari budaya Kalimantan Timur melalui pemilihan objek, artefak, dan material. Sebut saja lembuswana yang merupakan mitologi rakyat Kutai, ornamen suku Dayak, hutan tropis, orangutan, dan simbol lain yang lekat dengan kehidupan masyarakat lokal.

Tertarik mengunjungi pameran Antara Kecemasan dan Harapan di Galeri Nasional? Silakan registrasi kunjungan lewat laman ini. Gratis dan terbuka untuk umum, pameran ini dapat dinikmati setiap harinya mulai pukul 09:00 hingga 19:00.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here