Setinggi 1.353 mpdl, Gunung Bulusaraung merupakan destinasi favorit pendaki yang berada di wilayah Makassar dan sekitarnya. Tak sedikit pula wisatawan yang jauh-jauh datang kemari demi menaklukkan puncaknya dan menikmati pemandangan yang menawan dari ketinggian.
Merupakan bagian dalam kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, gunung ini hanya memiliki satu jalur pendakian resmi dengan Desa Tompobulu sebagai desa terakhir sebelum memuncak. Letak desa itu ada di Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, sekitar 2,5 jam berkendara dari pusat kota Makassar.
Sementara pembelian tiket masuk hanya tersedia di loket yang ada di Pusat Informasi Bulusaraung di desa yang berada di ketinggian 800 mdpl tersebut. Untuk sekali kunjungan, pendaki hanya perlu membayar Rp8 ribu per orang. Setelah itu, mereka bisa mempersiapkan diri untuk mendaki Gunung Bulusaraung.
Menuju Puncak
Jalur pendakian di sini memang tak begitu ekstrem, namun tetap tak boleh diremehkan, terutama bila cuaca sedang kurang bersahabat. Pastikan membawa perlengkapan mendaki sesuai standar, selain logistik yang cukup.
Total ada sembilan pos pendakian sebelum sampai puncak Bulusaraung. Pos 1 hingga Pos 5 menawarkan medan yang cukup menantang dengan medan yang terus menanjak dan jalur pendakian yang sempit. Namun jangan khawatir karena ada gazebo di setiap pos untuk melepas lelah sambil menikmati sajian hijaunya hutan yang menyelimuti gunung tersebut.
Selain itu, jalur pendakian di Bulusaraung tak melewati area terbuka, melainkan melintasi rimbunnya vegetasi, sehingga tak langsung terpapar sinar matahari. Ditemani suara kicauan burung dan kupu-kupu yang hilir mudik dengan kepakan sayap cantiknya, pendakian menuju puncak pun tak akan terasa lelah.
Sesampainya di Pos 5, kamu bisa menjumpai spot terbuka dengan panorama permukiman Desa Tompobulu maupun hamparan petak-petak sawah yang mengelilinginya. Kamu bisa beristirahat sejenak di sini sambil menikmati pemandangan di sana.
Setelah itu, lanjutkan pendakian menuju Pos 9. Jalurnya tak seekstrem sebelumnya dengan medan yang lebih datar. Sementara pepohonan rimbun di sisi kanan dan kiri jalur kembali menemani pendakian.
Tergantung pilihan, kamu bisa memilih untuk berkemah di Pos 9, atau sekadar beristirahat sejenak di sana, sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak. Dari sana, kamu bisa menikmati sajian lanskap bukit karst yang membentang dari Pangkep hingga ke Maros. Panorama ini terutama cantik saat matahari terbit maupun terbenam.
Teks: Melinda Yuliani