Pameran Tunggal Diego Luister Berel Hadir Bulan Depan di Artotel Thamrin

Foto: Dok. Artotel Thamrin

Bekerja sama dengan Yayasan Matalesoge, Artotel Thamrin – Jakarta akan menggelar pameran seni tunggal karya Diego Luister Berel pada 14-30 September mendatang. Bertajuk Pulasan Warna Rupa Jiwa, karya lukis yang ditampilkan dalam pameran ini menggambarkan kehidupan manusia yang penuh warna dan alam estetis.

Total ada 17 lukisan yang dipamerkan, dengan masing-masing memiliki tema yang berbeda, seperti ‘Balinese Penjor’, ‘Life Like a Cocktail’, ‘The Last Supper’, dan masih banyak lagi. Menggunakan pisau dan kuas palet klasik, karyanya memiliki warna-warna yang menonjol, yang menjadi ciri khas karya lukis Diego.

Foto: Dok. Artotel Thamrin

Lewat pameran ini, Windi Salomo selaku Art Director Artotel Group menyatakan bahwa Artotel Group selalu konsisten untuk mendukung dan menjadi jaringan hotel yang ramah untuk Individu Berkebutuhan Khusus (IBK), salah satunya lewat pameran Pulasan Warna Rupa Jiwa.

Pameran ini sekaligus menjadi wujud implementasi program global dari Artotel Group, yakni ‘The Art of Goodness – in People’. “Kami berharap para penikmat seni dapat menikmati karya dari Diego dan menjadikannya sebagai inspirasi bahwa disabilitas bukanlah alasan untuk tidak meningkatkan kemampuan yang mereka miliki,” ujarnya.

Foto: Dok. Artotel Thamrin

Sementara itu, Edhie Riyanto selaku Founder Yayasan Matalesoge menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Artotel Group, khususnya Artotel Thamrin, yang memberikan kesempatan pada Diego untuk menampilkan karya-karyanya. “Melalui 17 karya seni dalam pameran ini, Diego dapat menunjukkan semangat batin yang tidak pernah menyerah pada keterbatasannya,” imbuhnya.

Bagi yang masih asing dengan Matalesoge, yayasan ini merupakan rumah bagi para individu berkebutuhan khusus (IBK). Namanya sendiri berasal dari bahasa Manggarai yang berarti ‘kamu sinar matahariku’.

Foto: Instagram @sandraberel

Matalesoge hadir untuk menangani IBK yang mengalami kekerasan fisik, sensoris, kognitif, emosional, dan interaksional. Tak hanya itu, yayasan ini juga kerap bekerja sama dengan sejumlah lembaga dan instasi untuk menyediakan kurikulum pelajaran maupun keterampilan kerja yang disesuaikan dengan kemampuan IBK.

Diego sendiri merupakan pelukis kelahiran Jakarta yang memiliki gangguan perkembangan. Namun, hal ini tak membuatnya berhenti untuk terus melatih dan mengasah kemampuannya di bidang seni. Pria berdarah campuran Jawa-NTT ini bahkan aktif dalam sejumlah pameran lukisan di Jakarta maupun kota lainnya di Indonesia.

Foto: Dok. Artotel Thamrin

Salah satunya yang ia ikuti adalah acara amal Indonesia Peduli Anak yang digelar oleh Kementerian Perdagangan pada 2016. Saat itu, salah satu karya lukisnya yang berjudul ‘Under the Sea’ dilelang oleh Sotheby’s Jakarta dan hasilnya disalurkan untuk membantu beberapa sekolah dasar di Kupang, NTT.

Diego juga pernah mengikuti acara bertaraf internasional seperti Holy Art London dan berhasil menjadi pemenang pertama untuk kategori Art Fusion. Hingga saat ini, karya lukisnya telah melanglang buana ke sejumlah negara, seperti Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here